Jatim Newsroom – Meski di tengah penanganan pandemi virus Corona, stok pangan di Jawa Timur dipastikan tetap aman. Pada Maret-April, produksi beras tetap lebih besar dibanding tingkat konsumsi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/4) malam mengatakan, ketersediaan stok pangan di Jatim aman, di tengah penanganan pandemi virus Corona atau covid-19. Saat ini tersedia 3,3 juta ton beras di Jatim dan diperkirakan sampai Juni 2020 masih tersisa 2,1 juta ton beras,” kata Khofifah.
Dalam kesempatan sama, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan, pihaknya memastikan jalur logistik bantuan pangan dan ketersediaan stok di luar program bantuan pangan dampak Covid-19 di Jatim.
Menurut Emil, konsumsi beras pada Januari-Februari 2020 memang lebih besar dibanding kapasitas produksi di Jatim. Sebaliknya, pada Maret-April justru produksi beras lebih besar dibanding tingkat konsumsi.
“Bulan-bulan ini memang kita fokus pada penyerapan panen sebab ada sekitar 433.000 hektare lahan sawah yang akan memasuki masa panen, sehingga harga komoditi beras bisa terjaga,” ungkapnya.
Emil mengatakan, selain komoditi beras, komoditas gula mulai bulan ini telah didistribusikan sehingga harga akan kembali normal. Kemudian minyak goreng juga relatif terkendali, serta komoditas telur dan ayam justru mengalami penurunan harga. (Put)