Pertanisn.go.id – Kementerian PANRB secara daring mengumumkan bahwa inovasi IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) dari Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian menjadi salah satu Top 45 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020 (28/7).
Setelah sebelumnya (30/6) Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mempresentasikan aplikasi besutan Barantan secara langsung dihadapan tim juri independen Sinovik.
“Saya mau aplikasi ini menjadi terdepan dalam inovasi layanan publik,” kata pria yang biasa disapa SYL ini.
Mentan SYL juga mengapresiasi KemenpanRB yang telah menyelenggarakan lomba ini sebagai bagian dari mewujudkan Indonesia Maju, katanya saat itu.
Sebagai informasi, IQFAST lolos setelah menyisihkan kurang lebih 2.250 proposal dari berbagai Kementeria/ Lembaga, BUMN dan BUMD yang masuk dan telah melewati tahapan seleksi administratif dan oleh tim panel independen.
“Kedepan inovasi ini dirancang untuk bisa memberikan peluang seluas-luasnya bagi para agripreneur. Memberikan informasi dan inspirasi guna berusaha, ekspor dibidang pertanian,” kata Kepala Barantan, Ali Jamil melalui keterangan tertulisnya, Senin (27/7).
Menurutnya posisi Barantan yang strategis tidak hanya sebagai garda perlindungan sumberdaya pertanian, menjaga kelancaran arus barang di pelabuhan, juga mendorong ekspor komoditas pertanian mengingat pembatas perdagangan antar negara (trade barrier) kini bukan lagi hambatan tarif namun lebih ke aspek kesehatan yaitu persyaratan sanitary and phytosanitary sehingga karantina harus memperkuat hal itu baik ke dalam maupun kerjasama dengan negara mitra.
“Ini tidak mudah, seperti arahan Mentan SYL, kita bekerjasama dan harus mewujudkannya dengan cara yang tidak biasa,” ungkap Jamil.
Ichwandi, Kepala Bidang Informasi Perkarantinaan, Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Barantan yang melakukan pengelolaan terhadap operasional IQFAST menyampaikan bahwa saat ini selain fokus pada otomasi layanan bagi pengguna jasa melalui PPK Online (permohonan pemeriksaan karantina online), IQFAST juga tengah mengembangkan informasi peta komoditas pertanian IMACE yang diharapkan bisa memberikan informasi terupdate terkait komoditas pertanian yang kecenderungannya naik saat ini, termasuk daerah asal dan negara potensial tujuan ekspornya.
Hal tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi para pelaku agribisnis guna meningkatkan peluang ekspor dan investasi.
Selain IMACE, IQFAST juga tengah mengambangkan dan menambah kerjasama sertifikat elektronik dengan negara mitra sehingga menjadi jaminan keberterimaan produk ekspor. Juga kelancaran arus barang baik impor maupun ekspor, serta pengembangan jalur prioritas dimana sistem IQFAST akan memberikan jalur khusus bagi pemgguna jasa yang patuh akan mendapat layanan prioritas berupa tanpa pemeriksaan fisik, sehingga barang dapat langsung keluar pelabuhan.
Dalam kesempatan ini, Jamil sekaligus menyampaikan bahwa Barantan berkomitmen menjaga layanan publik, oleh karena itu jika ada kendala baik terkait IQFAST maupun layanan Barantan lain agar dapat disampaikan melalui berbagai media seperti medsos, email, kantor unit pelayanan teknis, pusat bantuan maupun pada dirinya secara langsung.
“Ayo bantu kami untuk perbaiki layanan karantina, agar kedepan lebih baik dan baik lagi,” pungkasnya