kemlu.go.id – KJRI Chicago tampilkan sendratari Ramayana pada rangkaian kegiatan International Ramayana Institute of North America (IRINA) 4th International Ramayana Conference (IRC) (07/11/2020). Tim tari yang beranggotakan staf dan perwakilan Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Chicago tersebut berhasil tuai pujian dan memukai para penonton.
Konferensi 4th IRC merupakan forum dialog tahunan yang menghadirkan para pemangku budaya dari tiga negara, yaitu Indonesia, India dan Thailand, terdiri atas para pengamat, ilmuwan, artis, dan pelaku budaya terkait lainnya. Untuk pertama kalinya kegiatan IRC kali ini dilakukan dengan metode daring dikarenakan masih merebaknya pandemi COVID-19 dan diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai negara..
Presiden Komite Eksekutif IRINA, Martino Tangkar, yang juga merupakan tokoh diaspora Indonesia di AS, mengatakan bahwa penyelenggaraan IRC kali ini bersamaan dengan peringatan 20 tahun kerja sama promosi budaya antara masyarakat Indonesia, India dan Thailand di AS, yang melalui IRINA secara berkesinambungan mengusung cerita Ramayana sebagai tema sentral karena pengaruhnya yang kuat dalam warisan budaya dan masyarakat di ketiga negara. “Kebersamaan yang telah terjalin selama ini semakin memperkuat hubungan antar-masyarakat ketiga negara, tidak terbatas dalam bidang budaya, namun juga telah menyentuh aspek hubungan di bidang-bidang yang lebih luas,” ujar Martino.
Konsul Jenderal RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir menyampaikan penghargaan atas semangat IRINA untuk terus mendorong terjalinnya dialog diantara komunitas pelaku budaya, pengkaji dan pemerhati cerita Ramayana, tidak saja di AS namun juga di belahan dunia lainnya. “Cerita Ramayana tidak hanya berperan penting sebagai bagian dari warisan budaya yang tersebar di seantero dunia, namun juga mampu mengusung nilai-nilai luhur ke dalam kehidupan masyarakat modern,” lanjut Konjen Meri. Konjen Meri juga mengajak para peserta konferensi untuk berkunjung ke Indonesia setelah pandemi berlalu, khususnya ke Candi Prambanan di Jawa Tengah, untuk menyaksikan secara langsung sendratari Ramayana yang sejak tahun 1961 ditampilkan di teater udara terbuka pelataran candi.
Konsul Jenderal Kerajaan Thailand, Pusan Sobhon, dan Konsul Jenderal India, Amit Kumar, menyatakan apresiasi mereka terhadap konsistensi IRINA dalam mempromosikan nilai-nilai Ramayana ke masyarakat di Amerika, sekaligus menyampaikan harapan dialog berbasis budaya yang telah terjalin baik diantara Indonesia, India, dan Thailand dapat semakin berkembang ke ranah yang lebih luas lagi.
Selain penampilan “The Abduction of Sinta” dari tim KJRI Chicago, para peserta konferensi juga berkesempatan menyaksikan penampilan tarian Ramayana dalam berbagai versi dan adegan, antara lain oleh tim tari Indian Dance School-Choreography dengan judul “Rama’s Birth until Rama and Sita’s Wedding,” dan oleh Thai Cultural and Fine Arts Institute of Chicago dengan tarian berjudul “Floating Sita”.
Konferensi ditutup wakil Presiden IRINA, Paveena Gordon, yang menyampaikan apresiasi atas pemaparan dan penampilan yang memukau dari tim tari Indonesia, India dan Thailand. Pihaknya berharap kegiatan konferensi IRINA selanjutnya pada tahun 2022 dapat dihadiri lebih banyak lagi panelis, peserta dan penampilan tim budaya. Selain melalui kanal Zoom, acara juga ditayangkan melalui secara Live di akun Facebook IRINA, guna dapat disaksikan masyarakat yang tidak berkesempatan mengikuti secara langsung jalannya acara.