Jakarta – Polda Metro Jaya menyelidiki temuan senjata tajam/sajam dan ganja dari massa demo 1812. Korlap demo 1812 Rizal Kobar akan dipanggil pekan depan untuk dimintai keterangan.
“Iya kita selidiki. (Korlap) akan kita panggil,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi wartawan, Sabtu (19/12/2020).
Yusri mengatakan Rizal Kobar dipanggil pekan depan. Selain menggali keterangan temuan sajam dan ganja, polisi akan meminta keterangan terkait alasan penyelenggaraan kegiatan tersebut di tengah pandemi virus Corona.
“Kita persiapkan semuanya, kita teliti ada keterlibatan, kita akan panggil semua. (Korlap) kan dia bertanggung jawab semuanya, nggak boleh berkerumun. Dia penanggung jawabnya,” ungkap Yusri.
Polisi mengatakan massa demo 1812 yang kedapatan membawa sajam dan ganja mengaku dari Front Pembela Islam (FPI). Menurut Yusri, saat petugas mengamankan tujuh orang yang masing-masing membawa senjata tajam dan ganja tersebut, seluruhnya mengaku berasal dari kelompok FPI dan simpatisan Habib Rizieq Shihab.
“Yang kita tahu mereka mau pergi demo mereka FPI, mengaku simpatisan Rizieq,” ujar Yusri.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 sebelumnya menegaskan massa yang membawa sajam dan ganja adalah penyusup.
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif menyebut orang yang membawa ganja atau sajam adalah penyusup.
“Tunjukkan kepada kami! Mana yang membawa sajam dan ganja. Jika ada, kami yakin pasti itu penyusup,” kata Slamet kepada wartawan, Sabtu (19/12)
Slamet mengungkapkan PA 212 sudah berkali-kali melakukan aksi besar. Menurutnya, tidak pernah ada massa yang membawa ganja ataupun sajam saat aksi.
“Sudah puluhan kali kami aksi besar, tidak pernah ada sajam, apalagi ganja,” ungkapnya.
Slamet mengaku heran atas kehadiran orang-orang tersebut. Ia yakin massa yang membawa sajam ataupun ganja bukan bagian dari FPI atau PA 212.
“Kok tiba-tiba sekarang ada sajam. Pasti ini penyusup yang ingin merusak citra perjuangan kita. Jika memang benar ada yang bawa sajam atau ganja, tangkapin aja, Pak. Kami berterima kasih. Karena kami yakin 100 persen, mereka bukan dari FPI atau PA 212,” ujarnya.