Jakarta – Dunia digegerkan dengan ditemukannya sindikat pemalsuan vaksin COVID-19 yang terjaring di China dan Afrika Selatan di pasar gelap. Hal ini membuat tak sedikit pihak panik atas keaslian vaksin yang tersedia.
Tak hanya itu, baru-baru ini Kaspersky, perusahaan global cyber security, memeriksa 15 pasar berbeda di pasar gelap di internet dan menemukan iklan untuk tiga vaksin COVID utama, yaitu: Pfizer/BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna. Terdapat juga penjual yang mengiklankan vaksin “COVID19” yang tidak terverifikasi.
Menanggapi, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 memastikan hingga saat ini belum ditemukan adanya sindikat pemalsuan vaksin di Indonesia.
“Hingga saat ini belum ditemukan adanya sindikat pemalsuan vaksin COVID-19 di Indonesia,” katanya dalam konferensi pers BNPB, Selasa (9/3/2021).
Baca juga : Surabaya Nol Kasus Saat PPKM Mikro, Zona Merah Tersisa 20 RT
Pengadaan vaksin di Indonesia dilakukan dengan skema Government to Government (G2G) yang bisa meminimalisir risiko pemalsuan vaksin. Ia juga memastikan seluruh vaksin Corona yang tersedia di Indonesia terjamin keasliannya
“Penting untuk diketahui, vaksin yang akan digunakan di Indonesia harus memiliki emergency use authorization dari BPOM serta sertifikasi halal dari MUI,” bebernya.
Simak Video “Sejumlah Produsen Laporkan Efikasi Vaksin COVID-19, Apa Artinya?“
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)