Jakarta: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkap bahwa Pelatihan Tracer Digital akan menaikkan kemampuan dan kapasitas para Tracer COVID-19 didalam melacak kontak erat pasien positif.
Hal itu disampaikan Hadi pas meninjau Pelatihan Tracer Digital bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD, Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar) TNI AL dan Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) TNI AU dengan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (26/7/2021).
“Pelatihan Tracer Digital ini jadi bentuk penyegaran serta peningkatan kapasitas dan kekuatan para tracer COVID-19, untuk meningkatkan rasio pelacakan cocok standar WHO (World Health Organization/Organisasi Kesehatan Dunia),” ujarnya.
Sedangkan untuk mempercepat dan tingkatkan kapasitas pelacakan, menurut Hadi, maka diperlukan penguatan para tracer digital yang akan laksanakan pelacakan kontak erat melalui sambungan telephone dan memasukkan information ke aplikasi Silacak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Hadi menjelaskan, bahwa Pelatihan Tracer Digital adalah salah satu usaha yang tengah dikerjakan oleh TNI-Polri, Kemenkes dan BNPB untuk jalankan pelacakan kontak erat kepada masyarakat yang terpapar COVID-19.
“Tracing kontak erat merupakan usaha untuk menekan laju menambahkan masalah positif lewat upaya menemukan kasus konfirmasi kemudian langsung ditangani, sehingga hindari terjadinya penularan yang lebih luas,” ujarnya.
Hadi menegaskan, bahwa perang semesta melawan COVID-19 ini tidak cuma melibatkan TNI saja, tetapi termasuk Polri, BNPB, Kemenkes, relawan dan semua masyarakat Indonesia dimanapun berada.
Hadi mengatakan, bersama kerja keras seluruh elemen bangsa dan semua komponen, maka masalah mengenai dengan persoalan COVID-19 akan bisa ditekan.
“Saya yakin bersama dengan konsep semesta ini maka permintaan kami semua untuk menghimpit persoalan aktif di Indonesia bakal bisa terealisasi hingga angka paling rendah,” katanya.
Hadi juga menyampaikan, bahwa untuk menghimpit persoalan COVID-19 di seluruh Indonesia, TNI mengerahkan lebih dari 63.000 tracer lapangan yang beberapa besar dilakukan oleh para Bintara Pembina TNI AD, AL dan AU.
“Para Babinsa berasal dari tiga matra selanjutnya bakal diletakkan di Posko-Posko PPKM Mikro untuk menolong tenaga kesegaran di Puskesmas yang ada di Desa dan Kelurahan di seluruh Indonesia,” jelasnya.