Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali kembali melakukan pembekalan kepada orkopimda Kabupaten Mimika di Provinsi Papua, turut serta dalam persiapan menuju PON Papua.
Dalam konferensi persnya, Kapolri mengimbau agar diambil langkah-langkah tak terduga untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 meningkat selama acara Pekan Olahraga Nasional.
“Kondisi kasus Covid-19 di Papua yang sudah melandai pasca-lonjakan kasus pada tanggal 8 Agustus 2021 harus kita pertahankan dengan langkah-langkah extraordinary, jangan sampai terjadi lonjakan kasus kembali ketika PON XX Papua dilaksanakan,” kata Kapolri saat memimpin rapat bersama Forkopimda Mimika, Papua, Sabtu (28/08/2021).
Persiapan untuk langkah khusus ini dapat dicapai dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat bagi atlet, pelatih, ofisial, tamu, dan panitia, kata Sigit.
Dalam hal ini, strategi pengendalian dan manajemen virus corona untuk semua pemangku kepentingan harus ada sejak awal, pada saat kedatangan, serta selama tinggal dan saat pertandingan.
Bagi anggota yang ingin mengikuti PON, Sigit bersikeras untuk mengikuti tes Covid19 dua atau tiga hari sebelum perjalanan.
“Kurangi kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari sebelum keberangkatan. Siapkan daftar nama orang yang kontak erat untuk di validasi oleh petugas Covid-19 PB PON XX. Laksanakan protokol kesehatan sesuai rekomendasi Kemenkes, termasuk mengganti masker setiap hari atau masker kain dilapis 2 atau 3,” ujarnya.
Belakangan, sesampainya di Papua, mantan Kepala Bareskrim tersebut mengimbau Forkopimda untuk aktif memastikan penerapan 3M (pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak).
Selain itu, selama penyelesaian, untuk memasuki permainan, Sigit meminta pengawasan lebih dekat. Diantaranya adalah pembatasan kegiatan atau hanya pembatasan kinerja tugas dan peran. Ikuti protokol kesehatan yang ditentukan. status kesehatan melalui aplikasi laporan kesehatan dari PB PON XX atau ke dokter kontingen masing-masing.
“Bila dianggap perlu maka akan dilaksanakan tes Covid-19. Akan dilakukan tes Covid-19 secara reguler selama PON berlangsung, sesuai tugas dan peran masing-masing. Jika hasil tes positif maka akan dilakukan isolasi mandiri atau dirujuk ke RS sesuai pedoman Kemenkes,” tutur Sigit.
Selain itu, mantan Kapolres Banten juga terus mengimbau Forkopimda Mimika untuk terus menerapkan strategi pengujian Covid19 yaitu proses 3M yang ketat, untuk memperkuat 3T (track, test and heal) dan percepatan program. vaksinasi massal.
Sigit menginstruksikan kepada jajaran TNI dan Polri untuk membantu atau bekerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk mempercepat vaksinasi massal. Tujuannya untuk mempercepat tujuan pemerintah mencapai kherd immunity terhadap virus corona.
Sigit mengatakan sebagai bagian dari strategi dan percepatan imunisasi di Papua, tempat vaksinasi akan disiapkan di sekolah-sekolah untuk siswa dan orang tua, serta di tempat-tempat ibadah.
“Untuk mengurangi risiko penularan dan kematian akibat Covid-19, TNI-Polri bersama Pemda terus melakukan akselerasi vaksinasi. Untuk mencapai target tersebut diperlukan sinergisitas TNI-Polri dan Pemda serta seluruh elemen masyarakat. Dalam menyiapkan strategi vaksinasi diantaranya, serbuan vaksinasi, gerai vaksinasi, vaksinasi mobile, dan door to door, ketika stok vaksin datang dalam jumlah besar,” papar Sigit.
Di sisi lain, Sigit juga mendorong Forkopimda untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar mau menjalani isolasi di isoterm yang disediakan di bawah pengawasan penuh tenaga medis (nakes).
“Tetap lebih diutamakan isolasi atau karantina di Isoter karena di bawah pengawasan tenaga medis,” kata Sigit.
Sigit menegaskan, pelaksanaan PON XX juga dapat menghidupkan perekonomian masyarakat setempat, sehingga faktor kesehatan harus diperkuat dalam menghadapi pandemi Covid19.
“PON Papua sukses dan lancar, investasi aman, pertumbuhan ekonomi meningkat, Papua semakin maju dan modern, masyarakat sehat sejahtera,” tandas Kapolri.