Sebanyak 1.600 personel tambahan diterjunkan untuk membantu mengamankan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Mereka akan diberangkatkan minggu depan.
“Minggu depan (pasukan menjadi ditambah) selagi Ops Pam POM ditunaikan terhadap 18 September 2021,” kata Asops Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto, Jumat (10/9/2021).
Ia mengatakan, pengamanan akan melibatkan seluruh unsur kepolisian, termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Mereka bakal disebar di empat lokasi Papua yang menjadi area penyelenggaraan PON, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Diketahui, kepolisian mengantisipasi ancaman berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sepanjang gelaran PON Oktober nanti.
KKB merupakan sebutan aparat pada group militan OPM yang jalankan gerakan dan perlawanan separatis dengan membawa senjata. Kekinian, pemerintah menetapkan kelompok separatis berikut sebagai teroris.
PON akan digelar terhadap 2-15 Oktober mendatang. Namun demikian, pemerintah belum memutuskan apakah kesibukan berikut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.
Polda Papua memperlihatkan bahwa KKB dan aksi unjuk rasa yang dikerjakan oleh Komine Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman uatma saat pelaksanaan PON nanti.
Kedua hal berikut nantinya bakal diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.
“Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP, mesti diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk coba menggagalkan atau menyebabkan rusuh terhadap pas pelaksanaan PON XX Papua,” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.