Anggota Badan Urusan Keluarga (BURT) DPR RI Paramitha Widya Kusuma menilai PT Gapura perlu memberikan layanan fast track untuk program JOUMPA di Bandara Adi Soemarmo Solo, Jawa Tengah. Menurut Paramitha, layanan fast track ini akan membantu masyarakat, anggota DPR dan pejabat lainnya yang ingin mendapatkan fasilitas ground handling, mulai dari layanan check-in dan bagasi hingga penjemputan dan pengantaran penumpang sebelum dan sesudah boarding.
“Layanan fast track JOUMPA di bandara ini belum ada. Oleh karena itu proses ground handling masih di sepanjang jalur yang umumnya memakan waktu lama. Jadi menurut saya ini untuk pihak-pihak yang perlu bekerja cepat untuk berkunjung. Dimanapun waktunya, sangat tidak nyaman, dan tentunya perlu pelayanan tambahan.” jelas Paramitha.
Menurut Paramitha, pada saat yang sama, layanan fast-track tidak akan mengganggu masyarakat karena tidak perlu mengganggu antrian perjalanan orang lain. Dia meminta agar PT Angkasa Pura sebagai perusahaan asal PT Gapura bertanggung jawab atas penanganan ground handling guna memperkuat koordinasi penyediaan layanan fast-track tersebut dalam rencana JOUMPA Bandara Adi Sumarmo.
“Secara umum rencana JOUMPA di bandara ini sangat bagus. Namun belum ada fast track service seperti itu. Saya sudah menyampaikan ini berkali-kali, tapi baik PT Angkasa Pura maupun JOUMPA sendiri tidak menindaklanjuti. Semoga dalam waktu dekat, Negara akan menerapkan pelayanan jalur cepat,” kata politisi dari Fraksi PDI-P ini.
Dilaporkan bahwa rencana JOUMPA merupakan rencana perhotelan bandara yang diluncurkan oleh PT Gapura sejak Oktober 2017. Program tersebut telah diluncurkan di 50 (lima puluh) bandara di Indonesia.
Namun, berdasarkan hasil yang terungkap dalam kunjungan BURT DPR RI, baru dua bandara di Indonesia yang baru menerapkan layanan jalur cepat dalam rencana JOUMPA, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Kunjungan kerja DPR RI BURT dipimpin oleh Agung Budi Santoso, Ketua DPR RI BURT, serta dihadiri oleh Anggota DPR RI BURT lainnya seperti Cen Sui Lan, Eva Yuliana, Lasmi Indrayani, Hamid Noor Yasin dan Sadarestuwati.