Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menilai tata kelola desa Wedomartani di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bisa menjadi desa percontohan bagi desa lain, secara mandiri, bagaimana membuat kerajinan, mengelola makanan, dan memiliki satuan tugas bencana. Baik pemuda Karang Taruna maupun kaum perempuannya memiliki produk lokal yang bisa dipasarkan.
“Kepekaan sosial dicapai melalui pemerintah desa dan setiap orang memiliki kegiatan sosial untuk komunitasnya. Dan dengan adanya kegiatan ini, tingkat kekerasan di desa ini semakin menurun dari tahun ke tahun setelah pemerintah desa sadar untuk memprioritaskan perlindungan anak dan perempuan,” jelas Diah usai meninjau pameran produk dari warga desa Wedomartani di Sleman, DIY, Sabtu (9/10/2021).
Politisi PDI-Perjuangan ini menambahkan, anggaran kegiatan ini diambil dari APBD desa dan juga didukung oleh APBD Pemkab Sleman untuk kegiatan perempuan dan anak.
“Ini merupakan program yang sangat baik, agar masyarakat desa dapat melakukan kegiatan yang positif, dari anggaran desa dan pemerintah Kabupaten Sleman yang dikeluarkan dan dimanfaatkan dengan kegiatan yang dapat meningkatkan kreativitas masyarakat juga. Mengingat kecenderungan kekerasan khususnya terhadap perempuan dan anak terus menurun dari tahun ke tahun,” kata anggota DPRD III Jabar itu.
Diah juga berharap potensi dan peluang ini dapat terus dikembangkan dan diwujudkan serta masyarakat dapat menciptakan pelayanan yang lebih profesional di masa mendatang. “Potensinya adalah memberikan pelayanan yang lebih profesional, seperti ruang perlindungan perempuan dari kekerasan, serta pendampingan bagi korban kekerasan, klinik khusus ibu dan anak, bahkan tempat penitipan anak. Masih banyak peluang yang bisa lebih didorong ke depan untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan anak,” saran Diah.