HumasRI – Presidensi G20 adalah posisi negara yang menjadi tuan rumah forum yang mewakili dua pertiga populasi dunia.
Forum G20 merupakan forum strategis untuk membahas isu-isu global seperti isu kesehatan global, stabilitas keuangan dan perubahan iklim. Pasalnya, negara-negara besar yang berperan sentral dalam mengkoordinasikan kebijakan makroekonomi dan global itu membahasnya dalam forum ini.
Sementara itu, untuk manfaat langsung lainnya, seperti devisa bagi delegasi kunjungan ke Indonesia dalam jangka pendek, manfaat bagi industri perhotelan, dan peningkatan konsumsi dalam negeri.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan beberapa manfaat langsung bagi Indonesia. Pertama, meningkatkan konsumsi domestik menjadi Rp 1,7 triliun dan PDB Nasional menjadi Rp 7,4 triliun. Selain itu, acara ini akan membuka partisipasi UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di berbagai bidang.
G20 juga membawa manfaat bagi pariwisata, akomodasi, katering, dan industri lainnya. Yang terpenting, lanjutnya, ini adalah branding Indonesia di dunia internasional. Ini akan menjadi modal kepercayaan pihak lain bagi Indonesia ke depan.
Baca Juga : Presiden Jokowi: G7 dan G20 Harus Segera Atasi Krisis Pangan
G20 Indonesia
Dalam forum ini Indonesia adalah satu-satunya wakil dari ASEAN, menjadi satu dari sembilan negara berkembang, serta menjadi negara anggota dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia. Tema besar Presidensi G20 Indonesia 2022 yaitu “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak seluruh negara di dunia untuk saling bahu-membahu, mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Tema tersebut kemudian diturunkan ke dalam berbagai agenda atau isu dalam dua jalur yakni jalur sherpa dan jalur keuangan. Dalam jalur keuangan yang dipimpin oleh Kementerian keuangan dan Bank Indonesia, Presidensi G20 Indonesia akan membawakan enam agenda prioritas, yaitu Exit Strategi (jalan keluar) untuk mendukung pemulihan yang adil, Pembahasan scarring effect (dampak pandemi) untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, Sistem Pembayaran di Era Digital, Keuangan Berkelanjutan, Inklusi Keuangan: Digital & UKM, dan Perpajakan Internasional. Selain itu, juga akan membahas sepuluh agenda warisan yang merupakan isu global dari Presidensi G20 sebelumnya.
Secara nasional, terdapat tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia yaitu:
i) Arsitektur kesehatan global;
ii) Transformasi ekonomi digital;
iii) Transisi energi
Presidensi G20 adalah momentum Indonesia untuk berperan besar dalam memimpin pemulihan ekonomi global yang tidak hanya terguncang karena pandemi tetapi juga situasi geopolitik seperti perang di Ukraina.
Agar semua negara bisa tumbuh baik dunia juga harus menjadi lebih damai dan Indonesia sebagai presidensi G20 diharapkan bisa menjadi penengah yang baik.
Baca Juga : Presidensi G20 Bangkit Bersama dan Turut Mendamaikan Dunia
Manfaat lainnya
Selain memberikan dampak keuntungan langsung, menjadi Presidensi G20 juga memiliki manfaat lain bagi Indonesia.
Tidak hanya secara domestik, namun juga dapat menjadi pendongkrak peranan Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia.
Berikut ini adalah manfaat tersebut dikutip dari laman Bank Indonesia:
- Presidensi G20 di tengah pandemi membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
- Merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yang juga dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.
- Momentum presidensi ini hanya terjadi satu kali setiap generasi (lebih dari20 tahun sekali) dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia, baik dari sisi aktivitas ekonomi maupun kepercayaan masyarakat domestik dan internasional.
- Indonesia dapat mengorkestrasi agenda pembahasan pada G20 agar mendukung dan berdampak positif dalam pemulihan aktivitas perekonomian Indonesia.
- Menjadi kesempatan menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional, khususnya dalam pemulihan ekonomi global. Dari perspektif regional, Presidensi ini menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam bidang diplomasi internasional dan ekonomi di kawasan, mengingat Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota G20.
- Membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
- Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia.