HumasRI – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia pada Sabtu (20/8/2022).
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Satgas Cacar Monyet atau monkeypox meminta masyarakat tetap tenang dan tidak panik seperti yang diinstruksikan Kementerian Kesehatan.
PB IDI mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan dinas kesehatan setempat serta IDI wilayah dan IDI cabang tentang kewaspadaan cacar monyet di Indonesia.
“Kami meminta tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap waspada dan segera melaporkan pada Dinas Kesehatan setempat apabila ditemukan pasien dengan gejala mirip cacar monyet, supaya bisa segera ditangani dan ditindaklanjuti,” kata Ketua Umum PB IDI, dr M. Adib Khumaidi dalam siaran pers pada Sabtu (20/8/2022).
dr Hanny Nilasari, Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, mengingatkan perlunya menjaga protokol kesehatan yang ketat dan lebih proaktif dalam mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Meski, sudah ada kelonggaran melakukan berbagai kegiatan di berbagai tempat.
“Bagi yang memiliki gejala bisa segera memeriksakan diri ke dokter terdekat,” pungkas dr Hanney.
Kementerian Kesehatan melalui juru bicaranya Dr. Mohammad Syahril mengumumkan pada Sabtu sore (20/8/2022) bahwa Indonesia telah melaporkan kasus pertama cacar monyet.
Pasien cacar monyet pertama di Indonesia, seorang pria berusia 27 tahun asal Jakarta, saat ini sedang melakukan isolasi mandiri di rumah. Pasien dipastikan positif monkeypox pada Jumat malam (19 Agustus 2022) setelah tes PCR pada Kamis (18 Agustus 2022).
“Saat ini, pasien dalam keadaan baik-baik saja. Dalam istilah Covid-19 gejalanya ringan. Pasien tidak perlu dirawat di ruang isolasi, tapi cukup isolasi mandiri di rumah,” terang jubir Kemkes ini.
Dr. Syahril mengungkapkan bahwa pada dasarnya cacar monyet bukan penyakit yang lebih parah dari Covid-19.
“Gejala monkeypox tidak terlalu parah dibandingkan dengan Covid-19,” katanya.
Laporan Kementerian Kesehatan tentang pasien cacar monyet pertama di Indonesia menambah jumlah kasus secara global, yang telah mencapai 39.708 dari 89 negara, dengan sekitar 400 kematian.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada Sabtu (23/7/2022).
Baca Juga : Kemenkes : Satu Warga Jateng Suspek Cacar Monyet
10.000 dosis vaksin monkeypox disiapkan
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 10.000 dosis vaksin cacar monyet setelah kasus pertama cacar monyet di Indonesia terdeteksi.
“Ada sekitar 10.000 vaksin kita adakan,” ujar Juru Bicara Kemenkes Syahril dalam konferensi pers virtual, Sabtu (20/8/2022).
10.000 dosis vaksin akan dibagikan kepada pasien cacar monyet dan mereka yang pernah kontak dekat dengan pasien tersebut, kata Syahril.
Proses pengadaan vaksin monkeypox akan melalui rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan saat ini sedang dilakukan uji klinis.
Meski cacar monyet telah menjadi bencana global, kata Syahril, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan rekomendasi massal.
“Untuk sementara ini WHO belum memberikan rekomendasi vaksinasi massal sebagaimana halnya Covid. Jadi ada 2 atau 3 negara yang sudah melakukan vaksinasi dan kita juga sudah berproses untuk pengadaan,” tutur Syahril.
Selain menyiapkan vaksin, Kemenkes juga telah menyiapkan pengobatan yang tepat untuk penyakit cacar monyet.
“Tentu saja pengobatan lain yang standar sudah diberikan kepada rumah sakit dan sudah ada petunjuknya dari P2P (Pencegahan Pengendalian Penyakit) Kemenkes langkah-langkah apa yang harus dilakukan, baik di tingkat puskesmas, rumah sakit dan rumah sakit rujukan,” ucap Syahril.
Baca Juga : 8 Fakta Wabah Cacar Monyet