HumasRI – Hari Raya Idul Adha jelang menghitung hari. Di tahun 2023 kali ini perayaan idul adha jatuh pada tanggal 29 Juni 2023. Di salah satu hari raya terbesar bagi umat islam ini tentunya cukup identik dengan perayaan hari raya kurban yang dilakukan dengan acara penyembelihan hewan kurban seperti kambing, sapi, kerbau, unta atau domba.
Di Indonesia sendiri hewan yang cukup populer dijadikan sebagai hewan kurban adalah kambing, sapi ataupun domba. Untuk hewan kambing merupakan hewan yang cukup sering dijadikan sebagai hewan kurban karena memang cukup mudah diternakkan di negara tropis seperti Indonesia.
4 Jenis Kambing yang Lazim Dijadikan Hewan Kurban
Berikut ini merupakan 4 jenis kambing yang lazim dijadikan hewan kurban di Indonesia.
1. Kambing Kacang
Kambing yang cukup familiar dan sering diternakkan oleh masyarakat Indonesia ini juga dikenal dengan nama kambing Jawa. Kambing jenis ini terkenal sebagai salah satu kambing yang memiliki daya tahan tubuh yang cukup baik, khususnya di kawasan tropis. Kambing kacang sendiri memiliki perawakan yang tidak teralu besar dengan tinggi rata-ratanya sekitar 50-60 cm dan berat bisa mencapai sekitar 30 kg untuk pejantannya. Meskipun berukuran cukup kecil, akan tetapi kambing ini merupakan spesies kambing yang paling dominan digunakan sebagai hewan kurban di Indonesia.
2. Kambing Etawa
Kambing jenis ini sejatinya berasal dari India dan telah diternakkan secara lokal di Indonesia sejak lama. Di negara asalnya kambing ini dikenal dengan nama Jamnapari. Kambing jenis ini memiliki perawakan lebih tinggi daripada kambing kacang dengan tinggi rata-ratanya sekitar 90-100 cm dan berat mampu mencapai 70-90 kg. Kambing ini memiliki ciri identik yakni rambut di daerah sekitar kepala dan leher yang lebih panjang di beberapa bagian. Selain dimanfaatkan sebagai kambing pedaging dan hewan kurban, kambing jenis ini juga seringkali diambil susunya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
3. Kambing Boer
Kambing yang memiliki bentuk tubuh cukup gempal ini berasal dari Afrika Selatan. Kambing Boer sendiri mulai diternakkan di Indonesia sekitar 60 tahun yang lalu. Kambing ini cukup mudah dikenali dengan ukurannya yang sedikit lebih berisi dan bulu warna coklat atau kehitaman di sekitar kepala. Kambing ini mencapai usia dewasanya sekitar usia 15 bulan dan sudah mampu bereproduksi. Kambing ini memiliki ukuran tinggi rata-rata 70-80 cm dan berat pejantannya mampu mencapai 100-120 kg.
4. Kambing Gembrong
Kambing jenis ini umum ditemui diternakkan di kawasan tengah dan timur negara Indonesia. Kambing ini sejatinya merupakan hasil persilangan dari kambing Kashmir dan kambing Turki. Kambing ini memiliki ciri spesifik yakni bulunya yang lebih panjang dibandingkan kambing-kambing lain yang diternakkan di Indonesia. Kambing ini memiliki tinggi badan rata-rata sekitar 60-70 cm dan mampu mencapai berat sekitar 40-50 kg. Meskipun memiliki bulu yang cukup lebat, akan tetapi kambing jenis ini juga dapat bertahan hidup cukup baik dipeternakan di daerah tropis seperti di Indonesia. Untuk berkurban kambing umumnya diwajibkan kambing yang telah memasuki usia dewasa antara 1-2 tahun dan dalam kondisi sehat. Selain itu, seperti lazimnya hewan kurban pada umumnya juga diwajibkan tidak memiliki cacat fisik.
Baca Juga: Jokowi Minta Kementerian atau Lembaga Tak Bangun Lagi Aplikasi Baru
4 Jenis Sapi yang Lazim Dijadikan Hewan Kurban
Berikut ini merupakan 4 jenis sapi yang lazim dijadikan hewan kurban di Indonesia.
1. Sapi Limosin
Sapi limosin merupakan jenis sapi kurban yang disumbangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun ini. Sapi limosin muncul pada abad ke-18 dan merupakan keturunan bangsa sapi Auroch. Menurut buku “Bangsa-bangsa Sapi” (2019) oleh Panjono terbitan PT Citra Aji Parama, sapi limosin merupakan sapi pedaging yang memiliki daging empuk serta rendah lemak. Sapi limosin memiliki tanduk berwarna kuning kegelapan dan tipis serta warna bulu emas-merah yang warnanya lebih terang di bawah perut, paha dalam, sekitar mata dan moncong, di sekitar anus, dan ujung ekor.
2. Sapi Simental
Sapi simental merupakan salah satu jenis sapi kurban Presiden Jokowi pada 2020 lalu. Sapi simental disebut sebagai tipe sapi dwiguna, yaitu jenis sapi potong dan sapi perah. Selain itu, sapi simental juga termasuk sapi pekerja yang memiliki warna kulit krem, merah bata, atau emas belang putih. Sapi simental digunakan untuk program grading up sapi lokal di Indonesia melalui inseminasi buatan dengan sapi peranakan ongole yang kemudian menghasilkan istilah sapi SimPO. Mirip dengan sapi limosin, sapi simental rermasuk jenis sapi yang memiliki bobot lahir kecil. Namun, pertambahan bobot sapi simental per hari bisa mencapai 0,9 hingga 1,2 kilogram. Produksi karkas sapi simental cukup tinggi dan dagingnya tidak mengandung banyak lemak.
3. Sapi Brahman
Sapi brahman atau american brahman dikembangkan di daerah Pesisisr Gulf di Amerika Serikat pada 1854-1926. Di Indonesia, sapi brahman juga digunakan untuk program gradiing up sapi peranakan ongole melalui inseminasi buatan yang hasilnya disebut dengan sapi putih. Jika dilihat dari luar, sapi brahman mirip dengan sapi ongole. Namun, badan sapi brahman lebih bulat dan kakinya lebih pendek dibandingkan sapi ongole. Bobot sapi brahman jantan dewasa sekitar 800-1100 kilogram dengan tinggi badan hingga 168 sentimeter, sedangkan bobot sapi brahman betina yang sudah dewasa adalah 500-700 kilogram.
4. Sapi Brangus
Selanjutnya, ada sapi kurban dengan jenis sapi brangus. Sapi brangus merupakan jenis sapi kurban Presiden Jokowi pada 2019. Sapi brangus adalah hasil penyilangan antara sapi brahman dan sapi angus. Penyilangan antara keduanya bertujuan untuk menghasilkan sapi potong yang mempunyai ketahanan di iklim sulit. Sapi brangus umumnya berwarna hitam, memiliki punuk dan leher yang pendek, badan besar, dan tidak bertanduk. Bobot sapi brangus dewasa bisa mencapai lebih dari 900 kilogram dengan tinggi 159 sentimeter.
Baca Juga: Jokowi Minta Kementerian atau Lembaga Tak Bangun Lagi Aplikasi Baru
Adab Menyembelih Hewan Kurban
Hari Raya Idul Adha diperingati dengan berkurban atau menyembelih hewan kurban. Tata cara penyembelihan hewan kurban berbeda saat menyembelih hewan biasanya.
Tata cara memotong hewan kurban ini perlu diikuti oleh setiap muslim agar ibadah kurban diterima oleh Allah SWT. Berikut adab dan tata cara penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha dikutip dari situs Nahdlatul Ulama.
Terdapat sejumlah adab dalam menyembelih hewan kurban saat Idul Adha. Hal ini perlu diperhatikan, mengingat Islam begitu mengajarkan kasih sayang kepada setiap makhluk ciptaan-Nya.
Berikut adab menyembelih hewan kurban yang perlu diketahui.
- Perlakukan hewan kurban dengan lembut agar hewan tetap tenang
- Tidak menyakiti hewan dan berlaku kasar kepada hewan
- Tidak melukai hewan dengan sengaja.
- Tidak menghardik hewan seperti mendorong atau menggusur.
- Merobohkan hewan kurban yang akan disembelih secara hati-hati.
- Tidak mengasah pisau atau alat tajam di hadapan hewan yang akan disembelih.
- Membaringkan hewan di sisi kiri
- Mengucap takbir sebelum menyembelih hewan
- Hadapkan hewan ke arah kiblat.
- Sembelih pada tiga bagian saluran yaitu saluran napas, saluran makan, dan saluran darah.
- Lakukan penyembelihan maksimal 3 kali iris dan tidak boleh diangkat saat pengirisan.
Baca Juga: 11.274 PNS dan 5.716 Personel TNI/Polri Akan Dipindah ke IKN di 2024
Rukun Menyembelih Hewan Kurban
- Penyembelih harus beragama Islam.
- Binatang yang disembelih harus halal dan didapatkan dengan halal.
- Menggunakan alat potong yang tajam agar hewan kurban tidak menderita atau kesakitan saat disembelih.
- Meniatkan kurban karena Allah semata.
Doa dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban
Selain memperhatikan adab, tata cara penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha pun tak sembarangan. Penyembelihan kurban harus mengikuti syariat Islam, sebagai berikut.
- Membaringkan hewan yang akan dikurbankan.
- Ikat kaki hewan supaya mudah disembelih.
- Petugas penyembelih dan hewan kurban menghadap kiblat.
- Sebelum menyembelih, petugas membaca bismillah.
- Membaca takbir 3 kali dan tahmid: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Walillahil hamd (Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, segala puji bagi-Mu)
- Melantunkan shalawat nabi: Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad (Ya Allah, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad dan keluarganya).
- Membaca doa menyembelih hewan kurban: Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minni ya karim (Ya Allah, hewan ini adalah nikmat-Mu, dan dengan ini aku berkurban kepada-Mu, karenanya Tuhan yang maha pemudah terimalah kurbanku).
- Menyembelih urat nadi dan kerongkongan hewan kurban hingga putus atau sembelih dari pangkal leher.
- Setelah benar-benar mati, hewan kurban baru boleh dikuliti.
Itulah adab penyembelihan dan jenis-janis hewan baik kambing maupun sapi yang lazim dijadikan sebagai hewan kurban saat Idul Adha. Semoga Bermanfaat!
Baca Juga: Logo Resmi HUT RI Ke-78 Telah Diluncurkan