HumasRI.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) bersiap untuk menyelenggarakan sejumlah kegiatan tambahan dan acara pendukung lainnya untuk mendukung “The 10th World Water Forum 2024” (WWF Ke-10) yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa dalam periode akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, semua kementerian/lembaga terkait akan berusaha maksimal untuk menyediakan berbagai bentuk dukungan untuk acara besar tersebut, dengan harapan dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para delegasi yang hadir.
Salah satu bentuk dukungan utama yang akan diberikan oleh Kemenparekraf adalah memfasilitasi delegasi untuk mengikuti prosesi melukat, sebuah ritual spiritual khas masyarakat Bali. Prosesi melukat ini akan melibatkan partisipasi dari Pemerintah Daerah setempat.
“Di masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Dan kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut,” ujar Menparekraf Sandiaga saat kegiatan Rakor Panitia Nasional World Water Forum (WWF) ke-10 Tahun 2024 di Bali International Convention Center, Sabtu (20/4/2024).
Prosesi melukat memiliki hubungan yang erat dengan prinsip hidup yang dipegang teguh oleh masyarakat Bali, yaitu Tri Hita Karana, yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan harmonis antara manusia, Tuhan, sesama manusia, dan alam.
Air dianggap sebagai sumber daya alam yang sangat penting untuk dijaga kelestariannya, karena berperan sebagai pendorong kehidupan bagi semua makhluk. Makna ini sejalan dengan misi yang ingin dipromosikan dalam World Water Forum (WWF).
Kemenparekraf bersama dengan Jejak.in juga akan menyediakan paket yang mencakup perhitungan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh para delegasi melalui penggunaan carbon footprint calculator selama perjalanan mereka ke Bali. Tujuannya adalah agar para delegasi dapat berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan melalui kegiatan penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang.
Selanjutnya, Kemenparekraf juga akan turut serta dalam Indonesia Pavilion dengan menyajikan konten-konten pariwisata menggunakan teknologi realitas virtual (VR), menawarkan paket wisata ramah lingkungan, serta berpartisipasi dalam rangkaian pameran dan expo. Mereka akan menyediakan souvenir dan goodiebag bertema “Wonderful Indonesia”, serta menyuguhkan konten dan aktivasi gim seperti “Lokapala”. Selain itu, mereka akan memamerkan dan menjual produk-produk unggulan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui planogram.
“Jadi itu yang kami tawarkan sebagai bagian dari side event atau dukungan kami untuk acara ini dan bagi para peserta maupun juga petinggi-petinggi tingkat kepala negara maupun menteri yang akan hadir di World Water Forum bulan depan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, menyatakan bahwa persiapan untuk penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali telah berjalan lancar. Hal ini mencakup aspek pengamanan, mitigasi bencana, rekayasa cuaca, dan kesiapan fasilitas kesehatan, yang semuanya telah dipersiapkan dengan baik.
“Secara khusus Indonesia menyelenggarakan sesi kepala negara untuk meningkatkan komitmen bersama terkait pentingnya air sebagai sumber kehidupan,” kata Luhut.
World Water Forum (WWF) tahun ini diharapkan dapat menghasilkan deklarasi yang memuat kepentingan Indonesia mengenai integrated water resources management on small Island. “Menjadi komitmen pemerintah Indonesia juga untuk membawa hasil forum ini ke PBB sebagai bagian dari Water Agenda PBB,” ujar Luhut.
Baca Juga : Rektrutmen KAI 2024 Management Trainee
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari HumasRI.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.