Jakarta – Badan Kepegawaian Negara (BKN) terus meningkatkan keamanan layanan digital bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan menerapkan sistem verifikasi Multi-Factor Authentication (MFA). Sistem ini diterapkan pada berbagai layanan digital BKN, termasuk Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN), layanan Helpdesk dan Monitoring Layanan (MOLA) yang dapat diakses masyarakat umum, serta MyASN yang berfungsi sebagai sistem pemantauan individu ASN.
Kepala BKN, Prof. Zudan, menegaskan bahwa penambahan fitur keamanan ini bertujuan untuk melindungi data dan sistem informasi yang dikelola BKN. “Saat ini, data bukan sekadar angka dan statistik, tetapi merupakan aset strategis yang menjadi dasar dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlindungan terhadap data ASN menjadi sangat penting,” ujarnya dalam Sosialisasi MFA yang digelar secara daring pada Senin (17/03/2025).
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan database kepegawaian ASN, BKN berkomitmen untuk terus memperkuat sistem keamanan digital. Prof. Zudan menambahkan bahwa perkembangan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan perlindungan data guna menjaga privasi dan keamanan informasi, khususnya di era digital saat ini.
Selain memperkuat sistem keamanan, BKN juga mengingatkan pentingnya kesadaran digital (digital awareness) di kalangan ASN. “Seluruh pengguna layanan digital BKN, termasuk SIASN dan MyASN, harus memahami bahwa keamanan data bukan hanya tanggung jawab BKN, tetapi juga setiap pengguna. Oleh karena itu, ASN diimbau untuk menerapkan praktik keamanan yang baik, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan rutin menggantinya, tidak membagikan kredensial login kepada pihak lain, serta mengaktifkan MFA,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem Informasi dan Digitalisasi Manajemen ASN, Suharmen, menyoroti meningkatnya ancaman keamanan digital, termasuk pencurian identitas, peretasan akun, dan kebocoran data yang dapat berdampak luas, terutama bagi instansi pemerintah. Ia menegaskan bahwa penerapan MFA dalam layanan ASN Digital merupakan langkah strategis untuk meningkatkan perlindungan data ASN di Indonesia.
Suharmen berharap sosialisasi platform ASN Digital ini dapat segera diimplementasikan oleh para pejabat pengelola kepegawaian di setiap instansi guna memastikan keamanan data digital di lingkungan pemerintahan. “Kami mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan data ASN dengan menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat, termasuk penggunaan MFA di semua layanan digital BKN,” pungkasnya.
Baca Juga : Cara Mengecek Status Penerima Program Indonesia Pintar