Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar saat menghadiri dan memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres PMII XX di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (17/3/2021). Foto: Oji/nvl
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar sepakat dengan pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya di pembukaan Kongres Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) XX, yang menyatakan organisasi PMII merupakan laboratorium pendidikan bagi pemimpin-pemimpin bangsa, baik bidang politik, ekonomi, sosial, kemasyarakatan, hingga birokrasi.
“Oleh karena itu, organisasi kemahasiswaan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, PMII ini menjadi strategis untuk membantu pemerintah dan masyarakat,” kata Gus AMI, sapaan akrab Muhaimin usai menghadiri dan memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres PMII XX di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (17/3/2021). Kongres ini dihadiri Presiden Jokowi secara virtual.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, organisasi PMII dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan dan melahirkan kader-kader bangsa yang tangguh, dan dapat membantu menjadi agen perbaikan dan perubahan sosial, demi mewujudkan suksesnya pembangunan.
Selain itu, dirinya juga mengakui, tantangan yang kini dialami oleh mahasiswa tidaklah mudah. Oleh karenanya, dirinya berpesan, agar mahasiswa tidak hanya ikut berperan langsung dalam pemikiran dunia, tetapi juga menjadi motor penggerak solusi perubahan bagi masyarakat.
“Hari ini, tantangannya sulit dan kaum muda, terutama mahasiswa, harus ikut berperan langsung, tidak saja berperan didunia pemikiran, tetapi juga menjadi agen solusi-solusi masyarakat, menjadi motor-motor dari apa yang diharapkan oleh pemerintah atau apa yang diharapakan oleh masyarakat,” tukasnya.
Terakhir, Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Masyarakat (Korkesra) itu menegaskan DPR RI selalu membuka diri untuk melibatkan mahasiswa, dan juga terbuka akan kritik untuk menuju kemajuan bangsa.
“DPR selalu membuka diri untuk melibatkan kaum muda dan mahasiswa untuk memberikan kontribusi, masukan, dukungan, kritik. Karena memang salah satu kekuatan kaum muda dan mahasiswa adalah kritiknya kepada pemerintah, legislatif, eksekutif. Bangsa ini butuh kritik semua harus siap dikritik untuk kemajuan,” tutup legislator daerah pemilihan Jawa Timur VIII itu. (ndy/sf)