JAKARTA – Sejak awal disusun sebagai dasar negara, Pancasila telah mengalami berbagai pergolakan. Kali ini dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 2020, bangsa Indonesia harus menanamkan serta bergotongroyong sesuai asas Pancasila untuk melawan pandemi Covid-19.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menjelaskan nilai-nilai Pancasila harus diamalkan, terutama dalam masa-masa sulit. “Pancasila harus kita yakini, harus mampu mempertahankan eksistensi keindonesiaan, baik sebagai bangsa maupun sebagai negara,” ungkap Menteri Tjahjo, pada webinar Hari Lahir Pancasila, pada Senin (08/06).
Peringatan kelahiran Pancasila dalam kerangka Bulan Bung Karno sudah dilakukan sejak 2010. Namun, 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila baru ditetapkan pada tahun 2016.
Peringatan yang diadakan pada Bulan Juni tersebut dilakukan oleh lembaga, instansi pemerintah, organisasi, partai politik, dan seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. “Untuk tahun 2020 ini di tengah tengah tatanan kehidupan baru karena pandemi Covid kita lakukan secara daring melalui teleconference, webinar, dan penggunaan media-media sosial yang ada,” ujar Menteri Tjahjo.
Menteri Tjahjo menegaskan, Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi, harus terus diperjuangkan. Proses internalisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan serta diperjuangkan secara terus menerus dalam kehidupan berbangsa.
Pancasila sebagai dasar dari ideologi negara harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian Pancasila dapat diamalkan dalam kehidupan masyarakat. “Dimana Pancasila harus selalu tertanam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya pada webinar yang mengangkat tema Pancasila dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju.
Kementerian PANRB melaksanakan seminar ini, agar seluruh anak bangsa, terutama para aparatur sipil negara (ASN) harus taat, tegak, dan teguh meyakini ideologi Pancasila. “Termasuk dalam setiap pengambilan keputusan sehari hari oleh seluruh ASN harus menjabarkan implementasi dari nilai nilai yang ada pada Pancasila,” ungkapnya.
Poin-poin Pancasila sebagai konsep yang sudah final, bisa diperas atau disederhanakan menjadi satu kata kunci, yakni gotong royong. Dengan itu, bangsa Indonesia bisa melawan masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, kemudian menjadikan Indonesia sebagai bangsa besar yang bergotong royong.
Menteri Tjahjo kembali menegaskan bahwa tantangan bangsa saat berkaitan dengan radikalisme terorisme, penyalahgunaan narkoba, korupsi, dan bencana, termasuk pandemi Covid-19. Ragam masalah tersebut bisa diatasi dengan penanaman Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. “Ini tantangan bangsa kita. Harus kita lawan, kita harus berani menentukan sikap siapa kawan siapa lawan, baik kepada perorangan, kelompok, golongan,” tegasnya.
Dalam webinar tersebut, narasumber yang hadir diantaranya ialah Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, serta sejarawan sekaligus peneliti LIPI Asvi Warman Adam. (don/HUMAS MENPANRB)