Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta pemerintah bekerja cepat menyelesaikan masalah sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Code (WADA).
“Berusaha semaksimal mungkin agar sanksi ini segera dicabut, bila perlu melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga. Agar merah putih bisa bersinar dan Indonesia tidak ada kendala saat menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga internasional” kata Puan (19/8/2021).
Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih di Thomas Cup, Minggu (17/8/2021) meski berhasil keluar sebagai juara. Ini salah satu sanksi dari WADA akibat Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dianggap tidak patuh dalam pelaksanaan program pengujian doping.
Selain itu, Indonesia juga terancam tidak bisa menjadi tuan rumah event olahraga internasional akibat sanksi WADA. Menurut Puan, kelalaian dalam program pengujian doping harus dihindari sebisa mungkin. Kita tidak ingin akibat sanksi dari WADA, penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia menjadi terbatas,” jelasnya.
Puan mengingatkan, Indonesia juga telah mendapatkan izin penyelenggaraan event World Superbike (WSBK) yang akan segera berlangsung di sirkuit Mandalika Lombok, meminta pemerintah segera mencari solusi agar event tersebut tidak terhalang sanksi. ” ujar Puan.
Puan mengingat peluang timnas Indonesia memainkan beberapa laga kandang sebagai bagian dari kualifikasi Piala Asia 2022. Belum lagi perhelatan Asian Games yang juga akan digelar pada 2022. Ia khawatir sanksi tersebut bisa berdampak pada hasil olahraga Indonesia.
Untuk itu, Puan mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang telah membentuk tim untuk menyelesaikan masalah hukuman oleh WADA dari Indonesia untuk bekerja sebaik mungkin.
Puan juga mengatakan DPR RI akan terus melakukan pengawasan hingga Indonesia bebas dari sanksi WADA: “Jangan biarkan kekecewaan masyarakat terus berlanjut. Karena berkibarnya merah putih di kejuaraan internasional merupakan kebanggaan dan semangat masyarakat” kata Puan.