HumasRI – Jika membahas kebudayaan dari Jawa Barat, salah satu yang mewakili ciri khas daerah tersebut adalah pakaiannya.
Pakaian adat yang cukup populer dan terkenal karena keunikannya adalah pakaian adat Sunda.
Hal ini karena kebanyakan penduduk di Jawa Barat adalah Suku Sunda.
Sejarah singkat pakaian adat Sunda
Jawa Barat merupakan provinsi terpadat dengan jumlah penduduk sekitar 48 juta jiwa.
Di Jawa Barat sendiri terdapat beberapa suku asli yaitu Sunda, Cirebon, dll. Pakaian adatnya sebagian besar didominasi oleh pakaian adat khas Sunda.
Pakaian adat Jawa Barat identik dengan warna yang ikonik dan mencolok.
Sejarah pakaian adat sunda muncul dalam berbagai genre tergantung kepentingan acaranya.
Hal ini disebabkan semakin meningkatnya keragaman budaya dan bahasa, yaitu Sunda, Jawa Cirebon, dan Cirebon.
Sudah banyak kebaya Sunda dan baju pengantin yang membawa pembaruan dan terlihat modern saat ini.
Baca Juga: Selain Baju Paksian, Inilah Pakaian Adat Bangka Belitung Lainnya
Keunikan pakaian adat Jawa Barat
Yang membuat pakaian adat Jawa Barat unik adalah pembagian pakaian berdasarkan kelas sosial.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, kebaya sunda dan pakaian adat lainnya mulai beradaptasi.
Pakaian adat Jawa Barat, dibedakan menjadi 3 jenis sesuai dengan status sosial masyarakat Jawa Barat, adalah sebagai berikut :
1. Pakaian adat untuk bangsawan.
2. Pakaian adat untuk kaum menengah.
3. Pakaian adat untuk rakyat biasa.
Ketiga jenis pakaian adat tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sejak zaman dahulu dan sampai sekarang masih dilestarikan oleh masyarakatnya.
Apa saja keunikan yang dimiliki pakaian adat Jawa Barat, simak penjelasannya sebagai berikut :
Baca Juga: 5 Pakaian Adat Jawa Tengah dan Keunikannya
1. Kebaya Sunda
Kebaya Sunda umumnya memiliki warna-warna yang cerah, misalnya putih, merah marun, dan ungu muda.
Keunikan pakaian adat kebaya Sunda adalah warna yang mencolok yang membuat pemakainya terlihat lebih cerah dan anggun.
Jika diperhatikan dengan detail, kebaya Sunda hampir sama dengan kebaya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Namun, Kebaya Sunda dibuat panjang menutup pinggang hingga paha, bahkan ada pula yang menjuntai hingga bawah mata kaki. Motifnya di leher membentuk huruf U, kebaya dipadukan dengan sinjang bundel atau kain jarik. Tak lupa aksesoris seperti giwang, kalung, gelang, serta siger sunda saat upacara pernikahan.
Pada bagian bawah, umumnya digunakan kain jarik dengan motif batik yang sangat khas dari Jawa Barat.
Kebaya Sunda ini juga bisa dikenakan oleh semua kalangan, dari rakyat biasa hingga kaum mengah.
Namun, meski kebaya ini inklusif, tetap saja terkadang ada perbedaan sebagai penanda status sosial seseorang, yakni melalui bahan dan corak yang digunakan.
Baca Juga: Mengenal 4 Jenis Pakaian Adat NTT dengan Keunikannya yang Khas!
2. Pangsi
Pangsi adalah pakaian tradisional pria di Sunda. Semuanya dari atas ke bawah berwarna hitam. Desainnya sederhana, celananya berwarna hitam dan longgar serta tidak melebihi mata kaki.
Sedangkan atasannya adalah kemeja berkerah tegak, sering disebut sebagai salontreng. Bagian dalam pangsi terkadang dipadankan dengan kaos putih polos.Beberapa pria Sunda juga sering terlihat menggunakan sarung saat mengenakan pakaian pangsi.
Dulu, pakaian adat di Jawa Barat dibagi berdasarkan kelas sosial. Pakaian tersebut berdesain sederhana dan dikenakan oleh para petani dan buruh di Jawa Barat. Namun kini pakaian adat apapun digunakan di masyarakat luas.
Baca Juga: Mengenal Macam-macam Baju Adat Bali, Ragamnya?
3. Menak
Tampilan pakaian adat yang satu ini mewah dan glamor, menunjukkan bahwa dulu pakaian ini untuk kaum terpandang. Pakaian untuk pria menggunakan jas bludru berwarna gelap yang disulam benang emas, sabuk emas, dan selop gelap.
Kemudian pakaian untuk wanita menggunakan kebaya manik-manik hitam dengan bawahan kain jarik motif rereng. Dipercantik dengan banyak aksesori, seperti peniti rantai dan perhiasan emas lainnya.
Baca Juga: Prosesi Pernikahan Adat Lampung
4. Bedahan
Pakaian adat Jawa Barat, Bedahan umumnya digunakan oleh kaum menengah biasanya berprofesi sebagai pedagang atau saudagar.
Jika diperhatikan, keunikan pakaian adat Jawa ini terlihat pada tampilan dan aksesoris yang dipakai. Umumnya pakaian Bedahan disertai dengan manik-manik dalam pemakaiannya.
Untuk pria yang menggunakan Bedahan, mereka akan memakai baju Bedahan berwarna putih atau jas takwa sebagai atasannya.
Saat menggunakan bedahan, wanita yang menggunakannya biasanya menggunakan kebaya dengan warna yang cerah sebagai atasan dan menggunakan selendang berwarna sebagai pelengkap.
Tak lupa mengenakan alas kaki berupa selop yang dinamakan kelom geulis.
Bagi wanita, pakaian adat Sunda juga dilengkapi dengan perhiasan seperti kalung, gelang, giwang atau anting, dan cincin yang terbuat dari perak atau emas.
Pria dan wanita yang menggunakan Bedahan sebagai bawahannya akan memakai kain kebat batik berbagai macam corak yang menarik.
Tak lupa pula disertai dengan aksesoris seperti alas kaki sandal tarumpah (terompah kayu) dan ikat pinggang yang dinamakan Beubeur.
Aksesoris lain yang juga dikenakan adalah ikat kepala, dan arloji rantai emas yang di gantungkan di saku bajunya.
Baca Juga: Inilah Ragam Jenis Pakaian Adat Melayu Riau, Kental dengan Nuansa Islamis
5. Beskap
Beskap paling sering dikenakan saat acara resmi atau formal, mulai dari pernikahan, pertemuan skala nasional, atau upacara adat di Jawa Barat.
Beskap umumnya memiliki warna hitam polos dan umumnya dikenakan seragam oleh sebagian besar orang.
Beskap biasanya tebal dengan kerah yang tinggi tanpa lipatan. Pada bagian depan dan belakangnya juga berbeda dan tidak simetris.
Tujuannya adalah untuk memudahkan pemakaian keris pada bagian belakang.
Keunikan pakaian adat Jawa Sunda beskap ini adalah dari kancing karena dibuat menyamping.
Beskap umumnya disandingkan dengan kain jarik yang memiliki pola khas Jawa Barat. Tidak ketinggalan pemakaian alas kaki tertutup yang membuatnya jadi semakin terlihat formal.
Baca Juga: Kenali 6 Pakaian Adat Jawa Timur Beserta Ciri Khasnya Yuk!
6. Mojang Jajaka
Dalam bahasa Sunda, mojang berarti gadis dan jajaka artinya perjaka. Sesuai namanya, pakaian adat ini diperuntukkan bagi muda mudi Sunda yang lajang. Pakaian ini digunakan dalam acara-acara tertentu di Jawa Barat.
Contoh pakaian adat Sunda ini juga umumnya dipakai oleh anak-anak muda untuk menampilkan kebudayaan Jawa Barat kepada masyarakat luas.
Tampilan dari pakaian Mojang Jajaka juga dibuat dengan kesan segar dan lebih santai atau lebih fleksibel untuk ukuran pakaian adat.
Untuk mojang, menggunakaan kebaya yang senada dengan pakaian jajaka. Bawahannya menggunakan kain kebat bermotif batik, senada dengan batik yang melilit di pinggang pria.
Pakaian ini juga akan disertakan selendang dan ikat pinggang beubeur untuk melengkapinya. Alas kaki yang digunakan juga biasanya senada dengan warna pakaiannya.
Sementara baju jajaka berupa beskap atau jas tertutup, celana panjang, serta penutup kepala yang disebut bendo.
Di sisi lain, baju laki-lakinya akan menggunakan beskap atau jas tertutup dan celana panjang bahan.
Pilihan warna mojang dan jajaka juga biasanya serupa supaya membuatnya serasi saat tampil di hadapan umum.
Baca Juga: 5 Pakaian Adat Papua Barat
7. Pakaian Pengantin
Kebaya pengantin adat Sunda sudah sangat modern dan cukup banyak diminati oleh banyak orang. Tampilan dari pakaian ini sangatlah elegan dan cantik dengan dihiasi aksesori yang tak kalah mewah.
Biarpun ini merupakan pakaian tradisional, namun unsur adatnya sudah mulai dihilangkan dalam pakaian ini. Pakaian pengantin ini terinspirasi oleh busana putri kerajaan Sunda di masa lalu.
Pada bagian atasnya, mereka menggunakan kebaya berwarna putih cerah dan bawahannya pakai kain batik kebat Lereng Eneng Prada.
Ada beberapa aksesori yang digunakan seperti permata, gelang, cincin, dan kalung yang akan membuatnya tampak lebih mewah. Sementara itu pada bagian kepala, ada mahkota perhiasan yang bernama Siger.
Aksesori ini melambangkan kehormatan dan kebijaksanaan dari perempuan Sunda dan saat mengenakannya. Diyakini, siapa saja akan terlihat sangat anggun.
Sementara itu, mempelai pria umumnya menggunakan jas buka Prangwedana dengan warna senada.
Ada juga beberapa aksesori penutup kepala dengan hiasan permata dan keris yang diselipkan di bagian pinggang belakang.
Baca Juga: 5 Wisata Air Terjun di Jembrana yang Wajib Dikunjungi