HumasRI – Saat ini pemerintah tengah membangun Ibu Kota Negara (IKN), Nusantara. Nantinya, Ibu Kota yang semula di Jakarta akan berpindah ke Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dengan begitu, aset negara seperti gedung pemerintah yang ada di Jakarta akan dikelola agar tetap memberikan manfaat dan menghasilkan keuntungan. Salah satunya dengan melibatkan swasta.
Demikian disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Workshop Recycling and Management of State Assets, Kamis (8/12/2022).
“Seperti apa dan bagaimana kita dapat menggunakan kekuatan pasar sektor swasta, tidak hanya domestik tetapi bahkan global agar kita dapat mengelola ini, jadi jangan membatasi cakrawala,” kata Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) mencatat nilai aset negara yang ada di Jakarta sebanyak Rp 1.464 triliun. Untuk itu, dia mengajak pihak swasta agar bekerja sama dalam melakukan pengelolaan aset tersebut.
“Untuk mendapatkan solusi anda harus berhubungan dengan banyak stakeholder jadi jangan bicara antar birokrat, karena birokrat pada akhirnya adalah menanyakan anggaran saya dan mereka berbicara dengan peraturan menteri, peraturan presiden, peraturan dirjen, yang mana saya sudah kenyang dengan itu. Jadi bicara dengan non birokrat, para pelaku pasar, berdiskusi dengan mereka bisa jadi banyak ide bahwa kita biasanya di dalam lembaga publik mungkin memiliki cara pandang tertentu yang berbeda dengan pasar. Ini bisa saling melengkapi. Jadi bicaralah dengan banyak pemangku kepentingan,” tambahnya.
Sebelumnya, ia berpesan kepada DJKN selaku pihak yang bertugas mengurus aset negara agar melakukan identifikasi masalah secara benar agar dapat menarik solusi yang tepat dalam mengelola aset negara.
“Jadi saya berharap dalam workshop ini terlebih dahulu kalian bisa berdiskusi di antara kalian sendiri untuk mengidentifikasi masalah apa yang perlu ditangani, karena jika kalian salah mengidentifikasi masalah, maka solusinya pasti akan salah juga. Jadi yang pertama adalah benarkan dulu, berikan perhatian yang perlu diperhatikan tentang bagaimana kita akan mengelola aset-aset ini,” terangnya.
Dalam pengelolaan aset negara, Sri Mulyani berharap muncul sederet inovasi dari jajarannya dan tidak terpaku pada hal-hal yang sudah bisa dilakukan.
“Jadi jelajahi secara global dan jangan membatasi diri dalam hal ide seperti apa walaupun ini akan menghadapi kendala misalnya kendala hukum, kita harus bisa mengatasinya. Jadi jangan batasi ide Anda, solusinya yang paling penting adalah bagaimana kita dapat terus memastikan bahwa Jakarta akan terus tumbuh dengan semua aset dimanfaatkan dengan lebih baik dan juga ibu kota baru akan dibangun,” jelas Sri Mulyani.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Minta Para Menteri Antisipasi Cuaca Ekstrem