Dalam acara Pertemuan PPID Satker Mabes Polri bertema Peningkatan Efektivitas Informasi Publik pada Polri Sebagai Badan Publik Informatif Dalam Rangka Menuju Indonesia Emas di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025), Dian Purwanto selaku Product Specialist PT. Qudo Buana Nawakara memaparkan strategi peningkatan efektivitas keterbukaan informasi publik di tubuh Polri.
Dalam paparannya, Dian Purwanto mengungkapkan bahwa Polri telah menyediakan tiga platform digital utama untuk membagikan konten informatif kepada masyarakat, yaitu:
1. polri.go.id
2. mediahub.polri.go.id
3. humas.polri.go.id
“Ketiga platform ini dirancang untuk memberikan akses informasi publik yang mudah, akurat, dan relevan bagi masyarakat. Konten yang diunggah oleh Polri telah memenuhi standar informatif dan bermanfaat, tetapi tantangan utama yang kami hadapi adalah maraknya hate speech di setiap unggahan,” ujar Dian.
Fokus pada Kebutuhan Masyarakat
Dian menegaskan bahwa salah satu kunci untuk meningkatkan efektivitas keterbukaan informasi publik adalah memahami kebutuhan masyarakat. Polri diharapkan dapat memilah dan memproduksi konten yang sesuai dengan apa yang ingin diketahui oleh masyarakat di wilayah tertentu.
“Misalnya, masyarakat daerah yang terdampak bencana alam membutuhkan informasi terkini tentang langkah penanggulangan, sementara masyarakat perkotaan mungkin membutuhkan informasi terkait SIM Keliling atau lalu lintas. Polri harus peka terhadap kebutuhan ini,” jelasnya.
Prinsip dalam Penulisan Narasi Berita
Dalam memproduksi narasi berita, Polri perlu memperhatikan beberapa prinsip utama, yaitu:
1. Faktualitas: Informasi harus berbasis fakta dan data yang valid.
2. Objektivitas: Narasi tidak boleh berpihak dan harus netral.
3. Aktualitas: Informasi yang disampaikan harus relevan dan sesuai dengan kondisi terkini.
4. Sistematis: Penulisan berita harus tersusun secara logis dan mudah dipahami.
5. Daya Tarik: Konten harus menarik perhatian pembaca tanpa kehilangan nilai informatif.
Selain itu, struktur narasi juga menjadi perhatian penting. Dian menyarankan penggunaan heading dan sub-heading untuk membagi detail topik agar lebih mudah dipahami pembaca. Dalam menyebarluaskan narasi pada berbagai platform, Polri cukup mengganti judul berita tanpa mengubah isi konten agar dapat terindeks oleh Google dengan lebih efektif.
Peran Media sebagai Jembatan Informasi
Lebih jauh, Dian menekankan peran penting penulisan berita dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas Polri. “Media adalah jembatan utama antara Polri dan masyarakat. Dengan konten yang tepat, Polri dapat membangun komunikasi yang lebih baik sekaligus mencegah penyebaran berita hoaks dan misinformasi,” imbuhnya.
Melalui upaya ini, Polri diharapkan dapat semakin optimal dalam menjalankan fungsi sebagai badan publik informatif yang transparan dan responsif, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas.