Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Istana Negara, Jakarta, Senin sore. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda 13th Annual Consultation, forum bilateral tertinggi antara Indonesia dan Malaysia untuk memperkuat kemitraan strategis.
Dalam kunjungan kerja selama dua hari hingga 29 Juli, PM Anwar didampingi sejumlah pejabat tinggi Malaysia, termasuk Premier Sarawak Abang Zohari, Ketua Menteri Sabah Hajiji Noor, Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan, Menteri Dalam Negeri Saifuddin Nasution, Menteri Investasi dan Industri Tengku Zafrul, serta Menteri Pendidikan Fadhlina Sidek.
Pertemuan ini menjadi konsultasi tahunan pertama antara Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto sejak keduanya menjabat sebagai kepala pemerintahan. Terakhir kali pertemuan serupa digelar pada 2017, sehingga pertemuan kali ini penting untuk memperbarui arah strategis hubungan kedua negara.
Forum konsultasi tahunan antara Indonesia dan Malaysia telah dilaksanakan secara bergiliran sejak 2006 sebagai bentuk komitmen politik tinggi untuk memperkuat kerja sama di berbagai bidang, seperti perdagangan, pertahanan, konektivitas, ketahanan pangan, dan pendidikan.
Pemerintah Malaysia menyatakan bahwa pertemuan ini menjadi wadah untuk bertukar pandangan mengenai isu kawasan dan global yang menjadi perhatian bersama.
Selain membahas isu strategis bilateral dan kawasan, kedua pemimpin akan menyaksikan pertukaran empat nota kesepahaman (MoU) di bidang penetapan batas darat, kerja sama kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, serta penguatan kerja sama lintas sektor lainnya.
Hasil pertemuan akan dirangkum dalam Pernyataan Bersama (Joint Statement) yang akan disampaikan setelah sesi konsultasi.
Dalam kunjungan ini, PM Anwar juga akan mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta atas undangan Sekretaris Jenderal ASEAN. Ia akan menyampaikan pidato kebijakan bertajuk “ASEAN dalam Konteks Kepemimpinan Malaysia Tahun 2025” yang menegaskan komitmen Malaysia memperkuat integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN.
Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia terus menunjukkan tren positif. Pada 2024, Indonesia menjadi mitra dagang global terbesar keenam bagi Malaysia dan terbesar kedua di kawasan ASEAN. Nilai perdagangan bilateral meningkat 4,5 persen dari RM111,21 miliar (USD 24,39 miliar) pada 2023 menjadi RM116,29 miliar (USD 25,5 miliar) pada 2024.
Kunjungan PM Anwar berlangsung di tengah tekanan politik domestik Malaysia. Pada Sabtu, 26 Juli 2025, ribuan warga turun ke jalan menuntut agar Anwar mundur dari jabatannya. Aksi ini menolak penghapusan subsidi, pengenaan kembali pajak SST, serta kenaikan harga LPG.
Meski demikian, PM Anwar tetap melanjutkan kunjungan resmi ke Indonesia sebagai bagian dari agenda diplomatik regional.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan historis dan strategis antara kedua negara serumpun serta menghasilkan langkah konkret untuk menghadapi dinamika kawasan dan global secara bersama-sama.