JAKARTA – Pemerintah mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Nilai bantuan ini adalah Rp 900.000. Penyaluran dimulai Senin, (20/10/2025).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengonfirmasi berita ini. Penyaluran dilakukan secara bertahap. Tidak semua penerima dapat mencairkan dana sekaligus.
“Jadwal sudah mulai hari ini bertahap. Mulai hari ini sudah bisa. Hari ini yang lewat Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) salur ke 8 juta lebih,” ujar Saifullah di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Senin.
Mekanisme dan Target Penerima
BLT ini diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Targetnya adalah kelompok Desil 1 hingga Desil 4. Ini adalah lapisan masyarakat termiskin. Data yang dipakai adalah Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN).
Penyaluran BLT lewat dua jalur. Yaitu melalui bank Himbara dan PT Pos Indonesia.
Gus Ipul, sapaan akrab Menteri, menjelaskan opsi pencairan di Kantor Pos.
“Pengambilan di kantor pos itu ada dua. Ada yang bisa datang ke kantor pos, ada juga yang diantar. Bagi yang bisa datang, ya datang. Tapi, yang tidak bisa, akan didatangi langsung,” ucap dia.
Pencairan lewat Himbara butuh proses. Penerima harus buka rekening dan buat kartu. Proses ini membuat pencairan lewat bank lebih lama.
Fakta di Lapangan: Data Belum Turun
Fakta di lapangan menunjukkan kendala. Penyaluran belum semulus rencana.
Dinas Sosial di Kabupaten Lumajang belum dapat info resmi. Agni Asmara Megatrah, dari Dinsos P3A Lumajang, mengaku kaget.
“Saya kok baru dengar ya, kami belum terima informasi resmi dari Kemensos,” kata Agni melalui pesan singkat, Senin.
“Kami belum tahu yang dibagikan sekarang penebalan (bansos) atau penerima baru,” imbuh dia.
Kantor Pos di Lumajang terlihat lengang. Tidak ada antrean penerima BLT. Petugas Kantor Pos juga bingung.
Situasi serupa terjadi di Jakarta Timur. Kantor Pos Jatinegara belum bisa menyalurkan. Petugas Luki menunggu data penerima dari pusat.
“Karena kita juga nunggu data dari pemerintah pusat juga, terkait data penerima bantuan begitu. Kalau yang bertanya, sudah ada tadi pagi cuma satu orang doang tapi pulang lagi,” ucap Luki.
Kantor Pos Fatmawati, Jakarta Selatan, juga sama. Mereka belum dapat instruksi resmi. Kantor Pos Fatmawati tampak sepi.
“Kami belum mendapatkan instruksi mengenai BLT dari Kemensos,” ujar seorang petugas.
