Surabaya – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa Timur dirasa mulai membuahkan hasil. Seperti yang disampaikan Satgas COVID-19 Jatim.
“Kasus positif COVID-19 memang masih naik turun. Biasanya setiap hari di angka 900-1.000, sekarang mulai turun di angka 800-an,” ujar Jubir Satgas COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril kepada detikcom, Minggu (31/1/2021).
Jibril menyebut, dalam 2 hari terakhir, tambahan kasus COVID-19 harian di Jatim berada di angka 800-an. Pada Sabtu (30/1) sebanyak 830 kasus dan Minggu (31/1) sebanyak 856 kasus.
Kasus COVID-19 aktif di Jatim saat ini sebanyak 7.767. “Kasus aktif ini mulai turun. Tiga hari lalu masih sempat 8 ribu lebih. Sekarang sudah 7.767,” imbuhnya.
Tren kasus COVID-19 di Jatim yang mulai menurun, lanjut Jibril, berdampak pada bed isolasi COVID-19 biasa. Dirinya menyebut, angkanya turun drastis.
Saat ini, jumlah bed isolasi biasa di Jatim mencapai 8.840 dan terisi sekitar 59 persen. Sementara untuk bed ICU COVID-19 sebanyak 827 dan terisi 73 persen.
“Sekarang BOR (Bed Occupancy Rate) untuk isolasi biasa sudah di angka 59 persen. Sudah di bawah anjuran WHO yakni 60 persen, tapi memang masih tipis sekali. Namun, untuk BOR ICU COVID-19, masih fluktuatif di angka 73 persen,” jelasnya.
Jibril menambahkan, mobilitas masyarakat saat ini turun 13 persen dari pada keadaan normal tanpa PPKM. Angka itu masih jauh dari target pusat.
“Target pusat 40 persen. Namun di 19 kabupaten/kota, kepatuhan warga akan menggunakan masker sudah diambang angka 90 persen ke atas,” tambahnya.
“Jadi selama 3 minggu PPKM, memang sudah terlihat dampaknya. Kepatuhan masyarakat mulai meningkat lagi, kasus COVID-19 mulai menurun meski masih terkadang naik, dan BOR isolasi COVID-19 menurun drastis di angka 59 persen,” pungkasnya.
(sun/bdh)