Retail
No Result
View All Result
Selasa, September 30, 2025
  • Login
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN
Publikasi Pemerintah Untuk Masyarakat
No Result
View All Result

Menag Yaqut: Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun 2025

by Salma Hasna
19 Juni 2024
in Beranda, Pemerintah
5 0
0
Menag Yaqut: Indonesia Dapat 221 Ribu Kuota Haji Tahun 2025

YOU MAY ALSO LIKE

Kakorlantas Perintahkan Polantas Lebih Humanis Pasca Pembekuan Sirene dan Rotator

6 Juta Petani Tak Tebus Pupuk Bersubsidi, Pupuk Indonesia Temukan Alasan Mengejutkan

Prabowo Anugerahkan Bintang Jasa Utama untuk Bill Gates, Apresiasi Kontribusi Luar Biasa di Bidang Kesehatan

Prabowo Bertemu PM Kanada, Perkuat Kerja Sama dan Jaga Stabilitas Global

Jakarta, HumasRI.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan bahwa Indonesia akan kembali mendapatkan kuota sebesar 221.000 jemaah untuk operasional haji tahun 1446 H/2025 M. Kepastian mengenai kuota haji tahun depan ini diperoleh Menag dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji Arab Saudi, ‘Ayed Al Ghuwainim.

“Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy, semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H. Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M,” kata Yaqut dalam keterangannya, Rabu (19/6/2024).

Pernyataan tersebut disampaikan Menag Yaqut setelah menghadiri acara Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H yang diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.

Menag Yaqut didampingi oleh Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M. Ali Ramdhani, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Menag Yaqut mengapresiasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi yang kembali mengumumkan kuota haji lebih awal. Menurutnya, hal ini akan mempercepat persiapan haji tahun depan.

“Kita mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal. Sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat,” ujarnya.

“Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non-haji,” tambah Yaqut.

Gus Men, sapaan akrabnya, menilai bahwa penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses. Beberapa indikator menunjukkan hal ini. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup.

“Ini adalah angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih dari 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” kata Menag.

Kedua, Menag Yaqut menilai bahwa pelayanan jemaah pada fase kedatangan, baik di Madinah maupun Makkah, berjalan lancar. Jemaah mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, pelindungan, dan bimbingan ibadah yang memadai.

“Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah,” ujar Menag.

“Layanan fast track untuk pertama kalinya di tiga embarkasi, yaitu Jakarta, Solo, dan Surabaya, juga berjalan lancar,” lanjutnya.

Selain itu, layanan katering bisa tetap diberikan hingga menjelang puncak haji.

“Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setelah sebelumnya diterapkan pada 2022,” ucapnya.

Indikator kesuksesan ketiga, menurut Menag, adalah kelancaran proses puncak haji. Yaqut mengatakan bahwa upaya mitigasi yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

“Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, dan pada jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada lagi di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” katanya.

Namun, Yaqut juga mencatat beberapa dinamika di Mina yang perlu dievaluasi. Menurutnya, wilayah Mina jelas batasannya dan sangat terbatas. Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

“Mina dari dulu memang seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” kata Gus Men.

“Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan. Alhamdulillah, kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar,” pungkasnya.

Baca Juga : Perbedaan Fasilitas Tenda Haji Indonesia dan Korea Selatan Menjadi Sorotan

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari HumasRI.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya. 

Tags: IndonesiajemaahMenagMenteri AgamaYaqut Cholil Qoumas
Share6Tweet4SendShareShare1

Pencarian

No Result
View All Result
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?