Retail
No Result
View All Result
Sabtu, September 6, 2025
  • Login
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN
Publikasi Pemerintah Untuk Masyarakat
No Result
View All Result

Pakar BRIN Sebut Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia

by Salma Hasna
23 Februari 2024
in Beranda, Pemerintah
5 1
0
Pakar BRIN Sebut Angin Kencang Rancaekek Tornado Pertama di Indonesia

HumasRI.com – Menurut Erma Yulihastin, seorang peneliti dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang yang menghantam Rancaekek di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mungkin merupakan tornado pertama yang terjadi di Indonesia.

Erma menjelaskan bahwa BRIN sedang berusaha untuk merekonstruksi dan menyelidiki angin tornado yang terjadi di wilayah tersebut pada Rabu sore (21/2/2024).

YOU MAY ALSO LIKE

Dirjen Hubdat Tekankan BLUe sebagai Kunci Modernisasi Transportasi Darat

Atasi Kemacetan Ibu Kota, Dirjen Hubdat dan Korlantas Bahas Rekayasa Lalu Lintas

Kota Serang Terapkan Sekolah Daring untuk Antisipasi Kondisi Politik

Siapa Dalang Demo DPR? Hendropriyono Beri Petunjuk Mengejutkan

“Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yang tercatat sebagai tornado pertama ini,” kata Erma melalui akun X miliknya, Rabu.

Erma menginformasikan bahwa BRIN telah menggunakan Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) untuk meramalkan kejadian cuaca ekstrem di Indonesia pada tanggal 21 Februari 2024.

Dia juga menjelaskan bahwa tornado memiliki kekuatan angin yang lebih besar dan cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan angin puting beliung. Angin tornado memiliki kecepatan minimal 70 kilometer per jam, sementara angin puting beliung terkuat yang pernah tercatat dalam kajian BRIN memiliki kecepatan 56 kilometer per jam.

Menurut Erma, kasus puting beliung yang umum terjadi di Indonesia hanya berlangsung sebentar, sekitar 5 hingga 10 menit, namun hal tersebut dianggap cukup lama.

“Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021,” paparnya.

Baca Juga : Reshuffle Kabinet Indonesia, Jokowi Lantik AHY dan Hadi Tjahjanto

Apa Itu Tornado?

Tornado adalah fenomena siklonik udara yang menghubungkan awan badai di atmosfer atas dengan permukaan bumi di bawahnya.

Tornado sering kali disertai atau didahului oleh badai petir yang kuat serta angin kencang, dan terkadang bisa juga disertai oleh hujan es.

Menurut dilaporkan, kecepatan tornado dapat mencapai 177 kilometer per jam dengan jangkauan rata-rata sekitar 75 meter, dan bisa menempuh jarak beberapa kilometer.

Ada pula tornado yang memiliki kecepatan mencapai 300-480 kilometer/jam, dengan lebar jangkauan lebih dari 1 mil (1,6 kilometer), dan bisa bertahan di permukaan tanah lebih dari 100 kilometer.

Tornado sering terjadi di wilayah Amerika Serikat, Kanada, Amerika Latin, Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Ciri-ciri Tornado

  • Langit seketika berubah mendung dan menghitam
  • Biasanya terjadi hujan es di sekitar daerah selama 25 menit
  • Pasca-badai, suasana berubah menjadi lebih tenang, namun langit makin gelap dan menghitam
  • Awan bergerak cepat dan mengelilingi suatu wilayah
  • Terdengar suara keras seperti air terjun lalu berubah seperti suara pesawat jet yang sangat keras
  • Tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut, namun ada pula yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut.

Apa Perbedaan Tornado dengan Puting Beliung?

Dikutip dari laman bmkg.go.id, puting beliung adalah sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia.

Sementara itu, menurut laman bpbd.ntbprov.go.id, angin Puting beliung berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit.

Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya.

Ciri-ciri Angin Puting Beliung

Puting beliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung.

  • Kehadirannya belum dapat diprediksi.
  • Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.
  • Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
  • Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur – kerusakan.
  • Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

Dapatkan informasi terupdate berita dari kami. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media HumasRI lainnya.

Tags: angin tornadoBRINIndonesiaputing beliungtornado
Share6Tweet4SendShareShare1

Pencarian

No Result
View All Result
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?