JAKARTA – Kabar membanggakan datang dari panggung dunia. Dua kota di Indonesia, Kota Malang dan Kota Ponorogo, resmi ditetapkan sebagai anggota baru UNESCO Creative Cities Network (UCCN). Penetapan ini diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, bertepatan dengan peringatan World Cities Day 2025.
Dengan penambahan ini, Indonesia kini memiliki total tujuh Kota Kreatif UNESCO. Kedua kota ini terpilih bersama 56 kota baru lainnya.
Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Satrya Wibawa, menyambut baik penetapan ini.
“Penambahan Ponorogo dan Malang menegaskan bahwa ekosistem kreatif Indonesia tumbuh tidak hanya di kota-kota metropolitan, tetapi juga di kawasan yang kuat akar budayanya dan dinamis inovasi digitalnya,” kata Satrya Wibawa, Sabtu (3/11/2025).
Ponorogo dan Malang Kuatkan Portofolio Kreatif Indonesia
Malang dan Ponorogo terpilih berkat keunggulan spesifik di bidang yang berbeda:
- Ponorogo terpilih di bidang Crafts and Folk Art (Kriya dan Seni Rakyat). Kekuatan utama Ponorogo adalah tradisi Reog, kerajinan pendukungnya, dan ekosistem pelaku budaya lokal.
- Malang terpilih di bidang Media Arts. Kota ini unggul berkat kapasitasnya di bidang gim, animasi, digital storytelling, komunitas makerspace, serta dukungan kuat dari universitas dan sektor kreatif muda Jawa Timur.
“Penetapan ini membuat Indonesia kini memiliki tujuh Kota Kreatif UNESCO,” kata Satrya, sekaligus mengapresiasi kerja keras pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan yang mengawal aplikasi sejak tahun 2024.
Mandat Kerja Sama Internasional dan Rencana Aksi
Penetapan sebagai Kota Kreatif UNESCO bukan sekadar gelar. Menurut Satrya Wibawa, status ini adalah mandat untuk kerja sama internasional yang harus ditindaklanjuti.
Tindak lanjut yang harus dilakukan:
- Pelaksanaan program, festival, dan riset kreatif.
- Pembangunan jejaring kreatif internasional.
- Implementasi rencana aksi 4 tahun sesuai pedoman UCCN.
Dengan status Media Arts, Malang kini dapat mengakses praktik terbaik kota-kota lain seperti Changsha atau Gwangju. Sementara Ponorogo dapat memajukan seni rakyatnya sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan.
Indonesia Punya 7 Kota Kreatif UNESCO Paling Beragam di Asia
Sebelum penambahan Malang dan Ponorogo, Indonesia telah memiliki lima kota yang tergabung dalam jaringan UCCN. Berikut daftar lengkap Kota Kreatif UNESCO Indonesia:
| Kota | Bidang Kreatif | Tahun Penetapan |
| Pekalongan | Crafts and Folk Art (Kriya & Seni Rakyat) | 2014 |
| Bandung | Design | 2015 |
| Ambon | Musik | 2019 |
| Jakarta | Literatur | 2021 |
| Surakarta (Solo) | Crafts and Folk Art (Kriya & Seni Rakyat) | 2023 |
| Ponorogo | Crafts and Folk Art (Kriya & Seni Rakyat) | 2025 |
| Malang | Media Arts | 2025 |
Total tujuh kota ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara Asia dengan portofolio bidang kreatif paling beragam di UCCN. Hal ini sejalan dengan fokus UNESCO, yaitu menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak investasi dan kohesi komunitas.
Satrya berharap, kedua kota baru ini segera berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan Kota Kreatif UNESCO Indonesia yang sudah ada. Tujuannya adalah membentuk Cluster Indonesia Creative Cities di bawah naungan UNESCO.
