maritim.go.id – “Anda harus dukung visi Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia pada tahun 2045,” ujar Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas D. Patria dalam Workshop Peningkatan Kapasitas Kehumasan Lingkup Kemenko Marves di Bogor pada Sabtu (5-9-2020).
Ajakan Kabiro Andreas ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia memiliki banyak keistimewaan. Pertama, negara ini dilewati oleh garis khatulistiwa yang membelah Indonesia menjadi dua bagian. Akibatnya, Indonesia memiliki berbagai keragaman hayati. Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua sedunia, yakni sekitar 106 juta kilometer. Indonesia pun terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau dan dua per tiga wilayahnya merupakan lautan,” tambah Kabiro Andreas.
Dalam kegiatan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas humas Kemenko Marves di bidang jurnalistik, foto, videografis maupun media sosial ini, diapun juga mengingatkan agar para peserta mempelajari dengan detil tentang sejarah kemaritiman Indonesia. “Indonesia memiliki jejak sejarah di bidang maritim jauh sebelum merdeka, hal ini dapat dilihat dari penggunaan istilah Tri Dimensi Nusantara yang berarti Indonesia ditopang oleh kepulauan, kelautan, dan kemaritiman,” beber Kabiro Andreas.
Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa 80 persen aktivitas wisata di Indonesia pun dipicu oleh sumber daya dan kondisi kemaritiman atau wisata bahari. Karenanya, dia mengajak untuk menguatkan kembali sektor kemaritiman Indonesia yang melibatkan seluruh aktivitas perdagangan, pelabuhan, dan banyak aspek lainnya.
Bila generasi muda bersedia melakukan hal tersebut, Kabiro Andreas berharap pada hari ulang tahun Indonesia yang ke-100 mendatang, negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa ini dapat menjadi pusat peradaban maritim. “Tapi untuk mewujudkannya diperlukan koordinasi dan kerja sama dari berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan politik,” tegasnya.
Selain Andreas D. Patria, terdapat pemateri-pemateri lain yang memberi pembekalan bagi para tenaga humas Kemenko Marves. Dimulai dari presentasi tentang desain grafis oleh Budi Suyanto, cyber public relations oleh Zulfikar Akbar, storytelling sebagai strategi komunikasi dan penulisan naskah media oleh Motulz Anto, dan infografis oleh “Indonesia Baik” Kominfo. Selain itu, LPJA Antara juga mengisi seminar dengan membawa topik penulisan jurnalistik, teknik dasar fotografi, dan videografi. Acara ini ditutup dengan presentasi dan diskusi antara tim internal yang dipimpin oleh Ezki Suyanto dan Nostal Nuans Saputri.