Amin mengingatkan, vaksinasi tidak serta merta menghentikan pandemi COVID-19. Menurutnya, setelah divaksin, seseorang tidak serta merta 100 persen kebal dari virus corona.
“Munculnya varian-varian ini justru yang memperkuat kita, mendorong, bahwa setelah vaksinasi pun tetap harus pakai masker,” ujarnya.
Dia menjelaskan, masih ada kemungkinan orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi COVID-19.
“Mungkin salah satu sebabnya adalah virusnya berbeda. Tetap virus Corona tetapi dia punya sifat beda, sehingga antibodi yang dibentuk tidak cukup melindungi, walaupun barangkali kasusnya lebih ringan, atau tidak menyebabkan penularan ke orang lain,” kata Amin.
Amin mengatakan, para peneliti mengkhawatirkan adanya dampak beberapa varian virus Corona baru terhadap antibodi yang dihasilkan vaksin COVID-19.
“Tetapi sekali lagi, ini sudah dicoba oleh beberapa vaksin besar, ini belum secara signifikan (mempengaruhi). Jadi vaksin-vaksin yang sekarang sudah beredar, itu dianggap masih efektif untuk varian ini.”