Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen. Foto: Jaka/Man
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen menganggap kebijakan pemerintah selama ini berdampak pada penurunan kasus Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, pemerintah selalu mengevaluasi program penanganan pandemi, sekaligus memastikan tereksekusinya program yang tepat.
Seperti misalnya, diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dengan pendekatan sosial. “Jelas sekali PPKM berpengaruh pada penurunan Covid-19. Tapi, jangan lupa juga ada faktor-faktor lain, misal semakin banyaknya warga yang sadar kesehatan, pakai masker, menaati protokol kesehatan, dan hal-hal lain yang membantu penanganan pandemi,” ujar Nabil dalam keterangan tertulisnya kepada Parlementaria, Jumat (12/3/2021).
Lebih lanjut, politisi yang akrab disapa Gus Nabil ini mengatakan, bahwa dalam konteks pendekatan sosial, dalam menjalankan program vaksinasi, pemerintah dengan serius telah menggandeng organisasi masyarakat (Ormas) seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, serta ormas-ormas sosial yang memiliki komitmen kuat dalam memperlancar proses vaksinasi.
Dengan begitu, Nabil optimis vaksinasi bisa dipercepat. Dia berpendapat, manajemen data sekaligus juga infrastruktur kesehatan dan sumber daya manusia (SDM) perlu dikuatkan. Menurutnya, masyarakat bisa melihat hasil dari kebijakan pemerintah baik untuk mengatasi krisis kesehatan maupun ekonomi. “Kita harus optimistis bisa melampaui pandemi ini,” pungkasnya.
Selain itu, Nabil juga menambahkan bahwa semua pihak harus terus bekerja sama, saling menguatkan. “Nah, warga juga saling bantu untuk menguatkan diri, menahan diri untuk tidak bepergian, kecuali hal penting. Juga menguatkan solidaritas sosial antar warga. Semua itu, akan jadi kunci untuk penanganan pandemi,” tambah politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Dari segi ekonomi, legislator dapil Jawa Tengah V ini menilai, pemerintah perlu menstimulasi ekonomi dengan beberapa program, misalnya dengan program padat karya. “Jadi memang diharapkan, nanti ekonomi menggeliat, pasar menjadi pulih kembali. Di antara strateginya dengan program padat karya. Ini akan menggerakkan banyak warga agar bisa pulih secara ekonomi,” ungkap Nabil.
Lebih lanjut, dukungan untuk menggerakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti kemudahan izin, pelatihan, serta bantuan modal juga perlu dilakukan, agar ekonomi dapat bangkit kembali. “Jadi prosesnya bertahap, tapi yang ingin dituju adalah kemandirian warga, ekonomi pulih, kerja kreatif dan produktif kembali bangkit,” tuturnya. (bia/sf)