Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menyusun pedoman investasi berkelanjutan untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia 2022.
Kerja sama antar pemangku kepentingan diperlukan untuk mendukung investasi berkelanjutan, kata Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Riyatno di Jakarta, saat membahas Kolaborasi Penyusunan Sustainable Investment Guidance.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pilar G20 dengan menginisiasi Kick Off Kolaborasi untuk Sustainable Investment Guidance yang melibatkan pengusaha lokal, UMKM, untuk berkontribusi di Presidensi G20,” katanya.
Indonesia memegang Presidensi G20 pada 2022. Tiga pilar Presidensi G20 di Indonesia dimulai dengan peningkatan produktivitas dengan penguatan sumber daya manusia.
Pilar kedua adalah meningkatkan ketahanan perekonomian Indonesia sehingga semakin tangguh dan berkelanjutan. Pilar ketiga adalah memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
Presidensi G20 juga memiliki tiga prioritas utama, yaitu kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.
“Dialog ini merupakan langkah nyata untuk menyiapkan dokumen pedoman investasi berkelanjutan yang akan digunakan oleh seluruh pelaku bisnis, UMKM dan calon mitra investasi hijau di Indonesia,” ujarnya.
Indra Darmawan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi/BKPM, dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan tidak boleh arogan, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan pasar dan tren saat ini.
Indra mengatakan pedoman investasi berkelanjutan yang dikembangkan harus dinamis dan adaptif dengan kebutuhan yang ada.
“Pedoman ini membutuhkan metode standar, terukur, dinamis yang memungkinkan kami menggunakannya untuk pengembangan bisnis di masa depan,” katanya.