HumasRI – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) umumkan pemberian vaksin HPV secara gratis untuk para siswi sekolah dasar kelas 5 dan 6. Program tersebut pun akan dilakukan serentak di 34 provinsi di Indonesia.
“Jadi vaksin pertama diberikan saat dia kelas 5 SD, kemudian suntikan kedua diberikan saat dia kelas 6 SD,” kata dokter spesialis kandungan Ni Komang Yeni Dhana Sari.
Pemerintah menyasar siswi SD bukan tanpa alasan. Sebab, pemberian vaksin HPV pertama memang disarankan untuk anak perempuan berusia 10 hingga 13 tahun.
Kini, pemerintah tengah gencar untuk mencegah risiko HPV dengan memberikan vaksin ini sejak dini. Sebagai informasi, kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human papillomavirus (HPV).
HPV pun memiliki beberapa tipe dan dapat menyebabkan kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, serta kanker rektum. Infeksi tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor. Sebut saja faktor keturunan, lingkungan, hingga gaya hidup.
Selain memberi vaksin HPV secara gratis untuk anak sekolah, pemerintah juga kini tengah menyiapkan program percontohan pemeriksaan kanker serviks dengan metode HPV DNA Test. Dalam laman resminya, Kemenkes menyebut tes dapat dilakukan di seluruh kota provinsi DKI Jakarta hingga kini.
“Hal ini kita dilakukan karena ke depannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia,” tutur Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengutip laman resmi Kemenkes pada Rabu (24/05/2023).
Di sisi lain, untuk Kawula Muda yang sudah lulus sekolah dasar dan belum menerima suntikan vaksin HPV, akan lebih baik apabila lo juga segera menerima vaksin, Kawula Muda! Namun, perlu diingat bahwa vaksinasi tersebut bersifat mandiri dengan pemberian tiga dosis vaksin.
Baca Juga: Kemensos Edukasi Generasi Muda untuk Mencintai Lansia