HumasRI – Indonesia menyambut baik ketertarikan para investor Malaysia untuk menanamkan modalnya pada pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat memberikan keterangan pers bersama, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa terdapat sebelas letter of intent yang telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dalam partisipasi pembangunan IKN.
“Sebelas letter of intent telah ditandatangani oleh sektor swasta Malaysia dan diserahkan kepada otoritas IKN yang bergerak di bidang elektronik, kesehatan, pengelolaan limbah, kontruksi, dan properti,” ujar Presiden dalam keterangannya di di Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, Kamis (08/06/2023).
Selain itu, pada kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Dato’ Seri Anwar bin Ibrahim, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU).
“Sejumlah MoU di bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan industri baterai dan lain-lainnya juga sudah ditandatangani,” lanjutnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Cabut Aturan Bebas Visa Untuk 159 Negara
Kesepakatan Indonesia & Malaysia Memperkuatkan ASEAN
Dalam keterangannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia sepakat untuk memperkuat ASEAN.
“Kita sepakat ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, PM Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa Malaysia menunjukkan sikap terbuka dengan memberikan dukungan terhadap pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur. PM Anwar Ibrahim meyakini pembangunan IKN akan memberikan manfaat positif baik bagi Indonesia maupun Malaysia.
“Oleh itu, kita ambil pendekatan yang positif yaitu mencari jalan supaya pertumbuhan Ibu Kota Negara Nusantara itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah yang termasuk Sarawak dan Sabah,” ujar PM Anwar Ibrahim.
Baca Juga: Jokowi Buka PRJ di Kemayoran, Tandai HUT Jakarta ke-496
Bilateral dengan PM Anwar Ibrahim, Presiden Jokowi Tekankan 5 Hal
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan 5 hal.
1. Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Presiden menekankan mengenai perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI). Presiden menyambut baik komitmen PM Anwar Ibrahim untuk melindungi PMI yang ada di Malaysia dan berharap penerapan One Channel System (OCS) dapat dijalankan secara bersama.
“Saya sangat berharap One Channel System (OCS) untuk perekrutan dan penempatan pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama,” ujar Presiden dalam pernyataan pers bersama dengan PM Anwar Ibrahim.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan mengenai kembali pentingnya pembangunan community learning center di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.
2. Masalah Keterbatasan
Terkait masalah perbatasan, kedua pemimpin sepakat untuk memastikan kesepakatan terkait perbatasan darat Sebatik, perbatasan darat Sinapad Sesai, serta perbatasan laut di Laut Sulawesi dan Selat Malaka dapat ditandatangani tahun ini.
“Tadi kita telah membicarakan dan bersepakat agar MoU perbatasan darat segmen Sebatik dan segmen Sinapad Sesai dapat ditandatangani tahun ini. Dan, juga perjanjian laut wilayah di Laut Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan juga bisa disepakati tahun ini,” ujarnya.
3. Bekerja Sama Tingkatkan Pasar
Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim juga sepakat untuk memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pasar dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit.
“Kita juga tadi bersepakat memperkuat kerja sama melalui Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” imbuhnya.
4. Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia-Singapura
Presiden Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Malaysia terhadap Perjanjian Flight Information Region (FIR) Indonesia-Singapura.
5. Sepakat Memperkuat Kerja Sama ASEAN
Terkait isu kawasan, kedua pemimpin juga sepakat untuk terus memperkuat kerja sama ASEAN sekaligus meningkatkan peran ASEAN di kawasan Indo-Pasifik.
“Kita sepakat ASEAN harus dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan Indo-Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil,” ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim juga membahas mengenai perkembangan situasi terkini di Myanmar. Kedua negara memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan Five Point Consensus.
“Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan Five Point Consensus. Kita sepakat mendesak junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan Five Point Consensus tersebut,” pungkas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Potret Laga Indonesia Versus Argentina, Teriakan Jokowi Bergema di GBK
Manfaat Kerja Sama Indonesia & Malaysia
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah menyampaikan tidak heran jika IKN menjadi daya tarik banyak investor, termasuk para pengusaha dari negara Malaysia.
“Saya selalu menyampaikan investasi di IKN itu selalu menarik, jadi tidak heran kalau akan banyak investor yang mau masuk, yang penting adalah pemerintah harus bergerak terlebih dahulu merealisasi investasi yang memang jadi jatahnya pemerintah membangun infrastruktur dasar dan juga membangun Gedung-gedung pemerintah,” ujar Piter, Kamis (12/1/2023).
“Kalau itu sudah dibangun, maka BUMN dan swasta bisa merealisasikan investasi mereka, termasuk bagi Malaysia,” sambungnya.
Menurut dia, secara ekonomi kerja sama kedua negara tersebut dapat saling menguntungkan. Lokasi IKN di Pulau Kalimantan yang secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia berpotensi menciptakan pertumbuhan ekonomi baru.
“Malaysia bisa mendapatkan manfaat yang banyak bila IKN benar-benar dibangun dan kemudian menjadi pusat pertumbuhan baru di Kalimantan. Malaysia bisa memanfaatkan pasar Kalimantan untuk mendorong perekonomian di Sabah dan Serawak,” ucapnya.
Sementara itu, keuntungan bagi Indonesia kata Piter dukungan Malaysia akan berdampak positif terhadap keyakinan bagi para investor untuk segera merealisasikan investasinya. “Meyakinkan semua investor bahwa proyek IKN ini benar-benar akan jalan,” ungkapnya.
Selain itu, secara hubungan yang hangat dengan Malaysia dinilai akan memperkuat peran Asean mewujudkan perdamaian, stabilitas kawasan dan kesejahteraan. “Stabilitas politik Asean sudah cukup teruji. Sementara kerjasama ekonomi juga sudah ikut membantu pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara Asean,” jelas Piter.
Sebelumnya, Anwar Ibrahim dalam kunjungannya ke Indonesia menyampaikan bahwa Malaysia menunjukkan sikap terbuka dengan memberikan dukungan terhadap pembangunan IKN di Provinsi Kalimantan Timur. Anwar Ibrahim meyakini pembangunan IKN akan memberikan manfaat positif baik bagi Indonesia maupun Malaysia.
“Oleh itu, kita ambil pendekatan yang positif yaitu mencari jalan supaya pertumbuhan Ibu Kota Negara Nusantara itu akan juga memberi manfaat kepada wilayah yang termasuk Sarawak dan Sabah,” ucap Anwar Ibrahim.
Selain kerjasama di atas, Indonesia dan Malaysia juga menyepakati sejumlah nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) bidang lainnya seperti bidang perkapalan, pembiayaan ekspor impor, energi hijau, pengembangan industri baterai dan lain sebagainya.
Baca Juga: RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga Diproses Sesuai Aturan