HumasRI – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mencatat sebanyak 275 warga negara Indonesia (WNI) berada di Palestina dan Israel, saat terjadinya perang pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Dari ratusan WNI tersebut, sebanyak 45 orang berada di Wilayah Palestina. Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, warga Indonesia di Gaza berjumlah 10 orang, dan Tepi Barat berjumlah 35 orang.
Kemudian ada juga 230 WNI di Israel yang mengikuti wisata religi, ujarnya.
Pada hari Selasa (10/10/2023), juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana darurat untuk evakuasi WNI dengan beberapa skenario yang direncanakan.
Ia tidak memerinci seperti apa rencana evakuasi tersebut, tetapi ia menegaskan bahwa pemerintah melalui Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Beirut, dan Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di wilayah Palestina, khususnya yang berada di Gaza. .
Salah satu warga Indonesia yang kini terjebak aksi pengeboman Israel di Jalur Gaza adalah Abdillah Onim. Pekerja Indonesia berusia 44 ini mengatakan kepada CNA, bahwa perjalanan untuk mendapatkan pasokan makanan pun kini penuh dengan bahaya.
“Jalanan kosong. Sudah tiga hari saya tidak bisa keluar rumah untuk membeli bahan makanan untuk istri dan anak saya karena keadaan yang tidak bisa ditebak. Misalnya jarak 10 meter, 500 meter ada yang dibom,” ujarnya.
Abdillah kini tengah mencoba berbagai cara untuk bisa membawa keluarganya keluar dari Gaza menuju Mesir. Namun menurutnya, perjalanan ke perbatasan Mesir terbilang sulit, karena serangan bom Israel.
Baca Juga: Readers’ Choice Awards 2023, Bali Jadi Pulau Terbaik se-Asia
Dapatkan informasi terupdate berita populer harian dari humasri.com. Untuk kerjasama lainnya bisa hubungi ke media sosial kami lain