HumasRI.com – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, memberikan dukungan terhadap keputusan Presiden Joko Widodo untuk menetapkan tanggal 10 Juni sebagai Hari Kewirausahaan Nasional. Usulan ini diajukan oleh HIPMI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Akbar Himawan Buchari, yang mengikuti tanggal berdirinya HIPMI pada 10 Juni 1972.
“Tanggal kelahiran HIPMI sangat tepat jika digunakan sebagai peringatan Hari Kewirausahaan Nasional. Mengingat HIPMI telah berhasil melahirkan generasi wirausaha muda yang berperan penting dalam perekonomian nasional, sekaligus melahirkan pemimpin muda di tingkat nasional dan daerah. Bahkan Presiden Joko Widodo juga merupakan alumni HIPMI Surakarta. Saya pun merupakan alumni HIPMI,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Senin (10/6/2024).
Hal ini disampaikannya usai menghadiri Perayaan 52 Tahun HIPMI, di Jakarta, Senin (10/6/24).
Bamsoet, yang pernah menjabat sebagai Ketua DPP HIPMI dari tahun 2001 hingga 2004, menjelaskan bahwa pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional pada tanggal 10 Juni merupakan langkah tindak lanjut atas keputusan sebelumnya Presiden Jokowi dalam menerbitkan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional.
Menurut Bamsoet, langkah ini diharapkan dapat mendorong lahirnya lebih banyak wirausahawan di Indonesia. Saat ini, jumlah wirausahawan hanya sekitar 3,47 persen dari total penduduk, atau sekitar 8,2 juta orang. Dengan langkah ini, diharapkan angka tersebut dapat meningkat menjadi 3,95 hingga 4 persen dari total penduduk Indonesia.
“Rasio kewirausahaan di Indonesia yang saat ini berkisar pada 3,47 persen dari total penduduk Indonesia, masih kalah jauh dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Di Singapura saja, rasio wirausahanya sudah mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen, dan Malaysia mencapai 4,74 persen. Rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia juga tercermin dari data Global Enterpreneurship Monitor (GEM) tahun 2022 yang menyatakan bahwa persentase individu dewasa di Indonesia yang terlibat dalam aktivitas wirausaha melalui total early entrepreneurial activity berada pada peringkat ke-36 dari 49 negara,” jelas Bamsoet.
Bamsoet menekankan bahwa selain melalui Perpres dan pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional, diperlukan berbagai terobosan dan langkah strategis dari pemerintah untuk meningkatkan jumlah wirausahawan di Indonesia. Ini termasuk persiapan program pelatihan yang beragam, penyediaan akses pembiayaan yang terjangkau, serta pendampingan untuk meningkatkan taraf UMKM. Selain itu, penting juga untuk memperkuat daya saing industri kecil dan menengah (IKM) serta sentra industri kecil dan menengah.
“Mendorong kewirausahaan juga bisa menjadi jalan yang tepat untuk mengatasi pengangguran Generasi Z, dan sekaligus sebagai langkah penting dalam membangun perekonomian yang kuat. Mengingat data BPS menunjukan bahwa hampir 10 juta penduduk usia muda yang masuk dalam Generasi Z, saat ini berstatus menganggur atau tanpa kegiatan. Mengatasinya bisa dilakukan dengan mendorong mereka berwirausaha,” pungkas Bamsoet.
Pada acara tersebut, hadir beberapa tokoh penting, termasuk Presiden Joko Widodo, Ketua Umum HIPMI Akbar Himawan Buchari, Menko Marves Luhut Pandjaitan, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, serta Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Baca Juga :Â Tips Lolos PPDB Jakarta 2024