Retail
No Result
View All Result
Kamis, Desember 18, 2025
  • Login
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN
Publikasi Pemerintah Untuk Masyarakat
No Result
View All Result

Anggota DPR Berharap KPI Meninjau Program TV Sebelum Ditayangkan

by admin
15 September 2021
in Dpr.go.id
5 1
0
Anggota DPR Berharap KPI Meninjau Program TV Sebelum Ditayangkan

Anggota komite pertama DPR RI Farah Puteri Nahlia berharap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dapat meninjau setiap program TV sebelum menjadikannya tontonan publik di layar kaca. Hal ini penting untuk meminimalisir acara TV yang tidak layak ditonton.

Hal itu disampaikan Farah usai menjabat sebagai pembimbing dalam acara OSIS virtual yang digelar pada Selasa (14 September 2021). Ia menjelaskan, KPI harus diberi kewenangan penuh untuk memilih program TV yang layak ditonton agar tidak menimbulkan masalah bagi masyarakat.

YOU MAY ALSO LIKE

DPR Sahkan RUU ASN Jadi Undang-Undang

Revisi UU IKN Resmi Disahkan di Rapat Paripurna DPR

DPR Resmi Sahkan RUU Kesehatan Jadi Undang-Undang

DPR Terima Usulan Biaya Kuota Tambahan Haji Reguler Rp 288 Miliar

“Sekarang programnya keluar dulu, baru KPI action. Saya harap KPI direview dulu sebelum ditayangkan, agar program yang tidak sesuai bisa diminimalisir karena KPI sudah menonton program yang akan datang,” kata politisi PAN itu.

Bahkan, lanjut Farah, KPI juga bisa memperluas kekuasaannya untuk mengawasi siaran Netflix, siaran video blog, YouTube, dll. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari pandangan yang tidak pantas.

“Kalau kewenangan KPI diperluas, saya akan sangat mendukung. Karena itu, tidak hanya bisa mengawasi siaran TV, tapi juga siaran Netflix, siaran vlog, YouTube, dll,” kata Farah.

Selain Farah, mantan Direktur LPP TVRI Helmy Yahya juga menjadi konsultan kegiatan Dewan Pemuda 2021. Ia mengatakan lanskap publik di TV harus memiliki nilai pendidikan. Acara TV tidak hanya harus menghibur, tetapi yang lebih penting harus baik untuk masyarakat.

“Media adalah penggerak bangsa, dan pendirian bangsa juga ada di media. Bagi masyarakat di daerah perbatasan kita, betapa pentingnya media, terutama televisi. Menurut saya media bisa menjadi inspirasi. Tapi ada adalah inspirasi yang baik dan buruk,” katanya.

Ditanya soal orientasi lembaga penyiaran, Helmy menjelaskan, lembaga penyiaran terbagi menjadi dua yaitu penyiaran penyiaran publik (LPP) seperti TVRI yang mengedepankan nilai edukasi. Kemudian lembaga penyiaran swasta yang lebih didominasi oleh sisi komersil.

Namun, penyiaran swasta bisa terus menerus diimbau agar produk siarannya juga memuat konten edukasi supaya layak tayang. Mungkin ada sekian porsi dari acara-acara yang dibuat teman-teman swasta memikirkan edukasi, memikirkan budaya, dan memikirkan pendidikan anak. Jadi, jangan mikirin rating share dan klan saja,” pungkas Helmy.

Share6Tweet4SendShareShare1

Pencarian

No Result
View All Result
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • ISTANA
  • LEMBAGA TINGGI
  • JAGA INDONESIA
  • KEMENTERIAN

© 2020 - © Copyright humasRI Team All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?