JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sedang merevitalisasi layanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor (regident). Kepala Korlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menyatakan tujuannya adalah mempermudah masyarakat dalam membayar pajak kendaraan.
Irjen Agus berharap proses pembayaran pajak bisa dibuat sangat sederhana. “Tadi pada saat pemaparan, tanggapan saya ‘Bagaimana kalau kita membayar pajak itu semudah dengan membeli pulsa. Tetapi tidak meninggalkan proses-proses administrasi’ itu yang pertama,” ujar Irjen Agus dalam konferensi pers di NTMC Polri, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Program Unggulan dan Capaian Digitalisasi
Korlantas Polri kini fokus pada lima program unggulan digital. Program itu adalah Samsat Digital Nasional (Signal), SIM Nasional Presisi (Sinar), SIM Internasional Berbasis Digital, E-BPKB, dan Sistem Electronic Registration and Identification (ERI).
Irjen Agus menekankan peran sentral digitalisasi dalam revitalisasi ini. “Baik dari sistem pelayanan Signal dari pembayaran pajak dengan sistem digital. Sudah dijelaskan bagaimana kita mempermudah masyarakat untuk bisa membayar pajak,” ujarnya.
Sistem digitalisasi ini merupakan upaya lanjutan yang telah diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Optimalisasi Layanan Publik
Korlantas Polri bergerak cepat mengoptimalkan pelayanan publik melalui digitalisasi. Revitalisasi ini mencakup SIM, STNK, BPKB, hingga ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement). Penanganan kecelakaan juga ditingkatkan dengan teknologi traffic accident analysis. Rencana besar untuk ISDC (Integrated Road Safety System) juga menjadi prioritas.
Capaian program digital ini sudah signifikan per Oktober 2025. Aplikasi Signal telah diunduh 13 juta pengguna. Tercatat lebih dari 3,8 juta proses pengesahan dilakukan, dengan penerimaan pajak mencapai Rp 2,6 triliun. Sementara Sinar telah menerbitkan lebih dari 1,3 juta SIM. Nilai PNBP-nya melebihi Rp 100 miliar.
Harapan Korlantas
Irjen Agus berharap layanan ini mudah dirasakan dan diakses masyarakat. Masyarakat harus dilayani dengan cepat sebagai timbal balik.
“Dan saya juga bermimpi ketika masyarakat berurusan dengan polisi, ucapan ‘terima kasih Pak Polantas, Polantas sudah bekerja dengan hati dan Polantas sudah bekerja dengan teknologi’ Itu harapan kita,” tutup Irjen Agus.