Bandung –
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menetapkan status siaga 1 untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Karawang dan Kota Depok. Pasalnya, kedua daerah tersebut terus berada di dalam zona merah atau daerah dengan tingkat penularan COVID-19 yang tinggi selama sebulan terakhir.
Lalu bagaimana sebaran COVID-19 di dua daerah tersebut? Dilansir dari laman COVID-19 Kota Depok (https://ccc-19.depok.go.id/) total kasus terkonfirmasi di daerah penyangga DKI Jakarta itu telah mencapai 18.632 kasus. 3.614 di antaranya merupakan pasien aktif atau masih menjalani perawatan dan isolasi.
Sedangkan jumlah pasien yang sembuh mencapai 14.575 orang, dan 443 di antaranya meninggal dunia. Tren kasus COVID-19 di Depok terus menanjak sejak Maret atau awal virus Corona mewabah.
Jumlah pasien aktif bertambah drastis pada 17 Desember 2020 dengan 955 pasien aktif dan terus bertambah ke angka 3.613 kasus positif aktif pada 6 Januari 2021.
Kasus konfirmasi COVID-19 ditemukan merata hampir di semua kecamatan, dengan kasus terbanyak di Kecamatan Cimanggis, Cilodong, Sukmajaya, Tapos, Beji, dan daerah kecamatan lainnya.
Sementara itu di Kabupaten Karawang, keseluruhan kasus di sana telah mencapai 6.616 kasus. Laman COVID-19 Karawang (https://covid19.karawangkab.go.id/) merinci 1.097 orang masih menjalani perawatan, 232 menjalani isolasi mandiri, 5.057 sembuh atau selesai menjalani isolasi dan 230 orang meninggal dunia.
Sebaran kasus COVID-19 di sana paling banyak ditemukan di Kecamatan Rengasdengklok (1.001 kasus), Tegalwaru (1.014 kasus), Telagasari (1.043 kasus), Telukjambe Barat (1.085 kasus), Telukjambe Timur (1.303 kasus), Tempuran (1.311 kasus), Tirtajaya (1.320 kasus), Tirtamulya (1.329) dan kecamatan lainnya.
(yum/bbn)