Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (8/1/2021). Tujuan kedatangan Erick dan Budi ialah untuk meminta bantuan KPK dalam mengawal distribusi vaksin Covid-19.
Dalam kunjungannya, Erick membeberkan, BUMN telah menyiapkan sistem distribusi vaksin Covid-19 mulai dri vial, boks hingga mobil yang akan mengantarkan vaksin tersebut ke seluruh daerah di Indonesia.
“Oleh karena itu, bismillah, kami harap pemimpin daerah dan di sini juga kami ingin pastikan setelah sampe ke provinsi, turunan ke daerah-daerah bisa berjalan dengan baik karena cold chainnya harus konsisten di suhu 2-8 derajat Celcius,” ujar Erick dalam telekonferens di KPK.
Saat ini, vaksin yang tersedia di Indonesia berasal dari Sinovac dengan jumlah 3 juta dosis. Tentunya, vaksin lain masih akan berdatangan. Kendati, Erick ingin agar Indonesia tidak melulu impor vaksin.
“Sehingga, vaksin merah putih kita harus adakan. Tapi memang perlu waktu. Kita akan pantau vaksin merah putih karena itu jadi game changer karena kita punya vaksin sendiri dan nggak tergantung (vaksin impor),” ujar Erick.
Vaksinasi juga akan terus dijalankan hingga waktu yang akan datang, sehingga sistem satu data yang dikembangkan BUMN untuk membantu distribusi vaksin juga dinilai akan membantu pemerintah dalam menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran, karena data yang tersaji sudah transparan.
“Dan ini sebenarnya jadi kesempatan kita memperbaiki data. Vaksinasi akan terus berjalan, tahun depan akan vaksinasi lagi. Mau tidak mau, data akan terkumpul dan sangat transparan,” katanya.
“Kapan lagi kita punya data yang transparan sehingga ketika memberi bantuan, itu tepat, seperti bansos, vaksinasi, usaha mikro dan lainnya,” tandasnya.