Dimas Covas, Direktur Butantan Institute sedang meminta otorisasi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari regulator Anvisa. Dibutuhkan sekitar 10 hari untuk menganalisa permintaan tersebut.
Lebih lanjut, Covas mengungkapkan bahwa dalam uji klinis ditemukan sekitar 220 peserta terinfeksi COVID-19. Di antara mereka terdapat 160 orang yang menerima kelompok plasebo dan hampir 60 di antara mereka menerima vaksin.
Namun, pihak berwenang belum mau mengungkapkan hasil studi lebih rinci lagi termasuk informasi mengenai kelompok usia dan efek samping pemberian vaksin. Belum diketahui juga kapan publikasi lengkap akan dirilis.
Covas mengatakan bahwa CoronaVac, sama seperti vaksin COVID-19 lainnya, diberikan dalam dua dosis suntikan dengan jarak 14 hari.
Butantan tengah mempertimbangkan untuk memberikan mereka jarak 28 hari, agar memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan dosis pertama dengan cepat.
Sebelumnya, Turki mengumumkan bahwa vaksin Sinovac memiliki efektivitas hingga 91 persen. Namun temuan ini dikritik karena hanya didasarkan pada data dari 1.322 sukarelawan.
Pengumuman yang dilaporkan oleh Brasil sendiri belum termasuk data uji klinis dari Turki dan Indonesia.