Anggota Komite IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengatakan akibat gelombang kedua Covid-19 yang memaksa pemerintah menerapkan pembatasan kegiatan darurat masyarakat, penjualan hewan kurban di hampir seluruh wilayah Indonesia menurun pada 2021 (PPKM).
“Saya telah menerima laporan dari beberapa kelompok peternak, terutama kambing dan ternak sapi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka semua serentak mengatakan bahwa penjualan sapi kurban dan kambing tahun ini turun tajam.” Virus mutan delta telah menyebar dengan sangat serius. Menular dan berbahaya. Saya sangat prihatin dengan kejadian ini karena saya sudah mempersiapkan hewan kurban sejak 11 bulan lalu,” kata Akmal saat konferensi pers, Rabu (14 Juli 2021).
Politisi Fraksi PKS meminta pemerintah menyusun rencana pembinaan pasca Idul Adha untuk lebih mengembangkan sapi dan kambing. Dengan tidak adanya penyerapan hewan kurban seperti sapi, kambing atau domba, masih ada stok ternak yang cukup besar di peternakan, yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa hari ke depan.
Legislator di dapil II Sulsel berharap bila pendampingan kelompok ternak di seluruh Indonesia berjalan dengan baik, kebutuhan daging yang kerap kontroversial akibat daging impor bisa teratasi.
“Kita tidak pernah berhasil mengelola kebutuhan daging dalam negeri. Padahal permintaan terkonsentrasi di kota-kota besar, terutama Jabobek, Medan, Bandung, dan Surabaya. Berbagai rencana, seperti penyelamatan sapi perah unggul, sensus sapi rakyat, dan pembibitan. Varietas yang baik, dll, daging masih mahal pada waktu-waktu tertentu, dan impor juga menjadi masalah,” katanya.
Akmal melanjutkan, ketika hewan ternak tidak banyak yang terserap, akan terjadi banyak konsekuensibagi para peternak. Pertama pendapatan mereka menurun drastis. Kedua, ketersediaan hewan cukup melimpah. Sehingga para peternak ini perlu di dampingi baik sisi modal maupun pemasarannya di kemudian hari.
“Iedul Adha tahun ini meskipun terjadi penurunan jumlah, saya berharap tidak mengurangi kualitasnya. Dengan tetap berjalannya protokol kesehatan yang sangat ketat, memang menjadi suasana kurban berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi. Semoga para peternak tetap semangat untuk mengembangkan peternakan sapi dan kambingnya, dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri pasca Iedul Adha dapat dilakukan tanpa melakukan importasi,” tutup Andi Akmal Pasluddin. (dep/es)