Humasri.com – Gubernur Jawa Timur dalam masa jabatan 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Presiden RI Joko Widodo.
Diiringi hujan gerimis, tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha tersebut secara langsung diserahkan Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian dalam upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28 yang dilakukan di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4).
Gubernur Jawa Timur dalam masa jabatan 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha oleh Presiden RI Joko Widodo.
Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas jasa besar yang telah diberikan oleh Khofifah dan kinerja luar biasa dalam menjalankan tugas pemerintahan daerah berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah (EPPD).
Hasil EPPD tahun 2022 terhadap LPPD Jatim tahun 2021 menempatkan Jatim sebagai provinsi berkinerja terbaik secara nasional. Menariknya, dari 15 penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha tahun 2024, Khofifah adalah satu-satunya gubernur yang menerima penghargaan paling bergengsi di kalangan kepala daerah. Hal ini disebabkan oleh prestasi Jatim sebagai provinsi berkinerja terbaik secara berturut-turut.
“Secara khusus, saya mengucapkan selamat pada rekan-rekan yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha langsung dari Presiden dimana hari ini saya yang mewakili untuk menyerahkan,” tegas Mendagri Tito.
Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri), pemberian penghargaan ini bertujuan untuk mendorong kompetisi di antara kepala daerah di Indonesia. Dengan prinsip reward and punishment, diharapkan tercipta iklim yang lebih kompetitif dan memotivasi para pemimpin daerah untuk memberikan kinerja terbaik.
“Saya berharap pemberian penghargaan ini bisa memberikan motivasi di antara teman-teman sekalian untuk semakin kompetitif dengan orientasi pembangunan daerah yang efektif dan efisien,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito juga menegaskan bahwa 15 orang penerima penghargaan pagi ini patut berbangga karena penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian yang ketat oleh pihak-pihak yang kredibel.
Penilaian penghargaan tidak dilakukan oleh Kemendagri sendiri, melainkan oleh panel gabungan yang melibatkan juga setmilpres dan kementerian/lembaga lainnya yang dilakukan pada November 2023 lalu.
“Mereka yang terpilih adalah memang yang layak berdasarkan penilaian yang ada. Jadi panjenengan semua patut berbangga karena penghargaan ini bukan pesanan melainkan murni karena penilaian yang objektif dan telah melalui proses panjang,” tegas Tito.
Setelah menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh warga masyarakat Jawa Timur serta semua jajaran ASN Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan ini menjadi bukti konkret bahwa semangat kerja Cepat, Efektif, Transparan, Tanggap, Akuntabel, dan Responsif (CETTAR) dalam mewujudkan program Nawa Bhakti Satya telah menghasilkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbaik di antara provinsi-provinsi lain di Indonesia.
“Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras semua pihak dan kolaborasi semua level bersama ASN Pemprov Jawa Timur yang kami dedikasikan untuk seluruh warga Jawa Timur, dan juga untuk seluruh ASN Pemprov Jatim yang telah berjuang bersama mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan daerah Jatim melalui Nawa Bhakti Satya yang CETTAR,” kata Khofifah.
“Bahwa semangat CETTAR yang kami inisiasi sejak awal menjabat di tahun 2019 bukan sekedar slogan, melainkan menjadi ruh yang selalu ada dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terwujud dalam program maupun layanan untuk masyarakat,” tegas Khofifah.
Sebagaimana diketahui, skor kinerja LPPD 2021 sebesar 3,61. Skor tersebut diperoleh berdasarkan capaian kinerja makro yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan, Tingkat Penggangguran Terbuka (TPT) dan Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan yang terdiri dari 24 urusan wajib, delapan urusan pilihan, dan fungsi penunjang urusan yang menjadi kewenangan Provinsi Jatim.
Dalam memimpin Jatim, Nawa Bhakti Satya yang diusung Khofifah berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem sebesar 3,58% selama 3 tahun yakni rentang tahun 2020 – 2023. Penurunan ini bahkan melampaui rata-rata capaian nasional.
Tidak hanya itu, dari segi penurunan angka TPT , Khofifah juga berhasil menurunkan angka TPT sebesar 0,25% dari 2021 sebesar 5,74% menjadi 5,49% di tahun 2022. Angka itu juga terus menurun per Agustus 2023 menjadi 4,88%, turun 0,61% poin dibandingkan dengan Agustus 2022.
“Di dalam hal Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur, alhamdulullah Jatim juga terus membaik . Hingga akhir 2023, tepatnya 1 Desember 2023, IPM Jawa Timur tercatat 74,65, meningkat 3,15% selama periode 2019 – 2023,” tegas Khofifah.
Capaian IPM 2023 Jawa Timur tersebut melampaui rata-rata nasional yang tercatat 74,39. IPM Jawa Timur juga di atas capaian IPM provinsi besar lainnya di pulau Jawa, yaitu Jawa Barat (74,24) dan Jawa Tengah (73,39).
“Dengan capaian IPM Jatim ini kita semakin optimis Jatim akan mampu mewujudkan Indonesia Emas 2045”, terang Khofifah.
Pihaknya pun berkomitmen sekaligus menyatakan kesiapannya untuk kembali dan melanjutkan pembangunan mewujudkan Jawa Timur yang semakin maju dan sejahtera.
“Semoga capaian kita sampai hari ini menumbuhkan optimisme bahwa Jawa Timur akan menjadi provinsi terbaik di Indonesia, berdaya saing dan kualitas hidup masyarakatnya terus meningkat. Sekali lagi terima kasih untuk seluruh masyarakat Jatim, salam cinta kami untuk panjenengan semua,” pungkas Khofifah.
Baca Juga : Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Bekerjasama Dukung Ketahanan Pangan
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari HumasRI.com. Untuk kerjasama lainnya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.