kemlu.go.id – Mahasiswa New Zealand School of Music (NZSM) dan Padhang Moncar menutup pagelaran ujian akhir mata kuliah gamelan dengan mementaskan kolaborasi antara gamelan, biola, harpa membawakan tembang “Pangkur Gedong Kuning” (14/10/2020). Setelah menjalani mata kuliah “PERF250 Indonesian Gamelan”, 19 mahasiswa NZSM harus melakukan pagelaran ujian bertajuk “Umbul Donga” yang bermakna doa untuk membersihkan diri atau menyingkirkan pengaruh buruk maupun segala penyakit yang ada di sekitar kita.
“Sungguh luar biasa, pelajar dan warga Selandia Baru mampu memainkan gamelan dengan sangat terampil dan indah,” ungkap Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya saat memberikan sambutan. Dubes Tantowi juga memberikan hadiah “Gamelan Prize” kepada Harry Forte, mahasiswa terbaik mata kuliah gamelan tersebut. Tidak hanya kepada Harry Forte, mahasiswa terbaik lainnya juga mendapatkan hadiah dari President New Zealand Indonesia Association dan KBRI Wellington.
Para mahasiswa pantas mendapatkan penghargaan terbaik atas dedikasi dan kerja keras selama menempuh mata kuliah tersebut. Para mahasiswa wajib hafal saat menyajikan sejumlah gending materi ujian antara lain Gangsaran/Lancaran 1 laras Pelog Nem, Lancaran Naraca laras Slendro Manyuro, Ladrang Singa-sainga dan Sampak laras Pelog Barang.
Penampilan para mahasiswa mendatangkan decak kagum para penonton. “It was the best performance and collaboration ever, the song was just beautiful, I really enjoyed it,” ujar Jennifer Shannon salah satu penonton pada malam itu.
Para mahasiswa tidak tampil sendirian. Padhang Moncar yang merupakan komunitas gamelan di Wellington juga membawakan dua buah gending yaitu Ketawang Ibu Pertiwi Pelog Lima dan Ladrang Mugi Rahayu laras Slendro Manyuro. Padhang Moncar sering tampil di acara festival domestik dan internasional di Indonesia dan pernah terlibat dalam pembuatan ilustrasi musik film “the Hobbit 2″ karya sutradra ternama Sir Peter Jackson asal Selandia Baru serta film documenter Tupaia.