kemendagri.go.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menginginkan Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjadi Agent of Change dalam pemerintahan. Hal tersebut diungkapkan pada kuliah umum di depan seluruh civitas akademika IPDN di Kampus IPDN Jatinangor, Sabtu, (7/11).
Mendagri mengungkapkan harus terjadi perubahan mental (revolusi mental) dalam konteks pemerintahan di tubuh IPDN, sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan dan beasiswa kepada lulusan IPDN terbaik untuk bersekolah di luar negeri, pada lembaga pendidikan internasional seperti di Inggris, Amerika, Jepang, Singapura, dan Australia, agar memiliki knowledge dan kemampuan akademis yang lebih baik.
“Mimpi saya Adik-Adik bisa sekolah di sana sebagian, dan setelah itu kembali ke tanah air membentuk network sendiri di Indonesia dan menjadi Agent of Change untuk merubah lulusan IPDN yang lainnya. Selanjutnya merubah mentalitas birokrasi para birokrat yang lain, agar memiliki cara pikir (mindset): kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit”, ujarnya.
Mendagri juga menginginkan agar IPDN tidak hanya terkenal di Indonesia saja, tetapi bisa menjadi lembaga pendidikan yang dikenal secara internasional. “Saya tidak ingin IPDN menjadi katak dalam tempurung,” ungkapnya.
Untuk itulah Mendagri berharap IPDN perlu mengajukan beasiswa bagi lulusan terbaik melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke luar negeri seperti kementerian/lembaga lainnya. “Saya minta dan tugaskan kepada Pak Hadi Rektor untuk mendekati LPDP dan saya yakin pasti akan dikasih karena niatnya baik dan tujuannya baik,” ungkap Mendagri.
Ia pun menginginkan IPDN selaku pencetak kader pemerintahan yang menjadi agent of change di masyarakat, selain melahirkan pemimpin yang memiliki kewenangan atau power, tetapi juga memiliki konsep berdasarkan pengetahuan dan pengalaman.
Menurutnya, praja IPDN tidak hanya dibina dalam aspek intelektual akademik, tetapi dari segi pembentukan jasmani, kesehatan, mentalitas dan moralitas yang baik serta memiliki kedisiplinan. Hal tersebut yang nantinya akan membentuk aparatur sipil negara yang baik. “We are creating the best among the best, kami lembaga ini berusaha membentuk Adik-Adik menjadi orang yang terbaik dari orang yang terbaik,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mendagri juga menegaskan akan menindak tegas bagi praja yang melakukan kekerasan di IPDN. “Jangan meninggalkan legacy, warisan yang buruk kepada junior-junior. Kalau kedengaran itu saya akan perintahkan kepada Pak Rektor pecat dan laporkan ke polisi, pidanakan,” tegasnya.
Terakhir, Mendagri berpesan selama pandemi Covid-19 untuk menaati protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Mendagri mengimbau bagi praja IPDN yang akan cuti harus menjadi contoh di daerahnya masing-masing dengan menerapkan protokol kesehatan (3M dan 3T), pergi dan sekembalinya tetap melakukan tes PCR agar tidak terjadi penyebaran virus tersebut.