Majalengka – Upaya untuk memulihkan kembali sektor ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19 terus dilakukan Pemkab Majalengka. Berbagai upaya yang dilakukan rupanya memberikan dampak positif lantaran pertumbuhan ekonomi di Majalengka selama pandemi jadi salah satu yang terbaik di Jawa Barat menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS).
“Sektor ekonomi kemarin ada hasil sensus BPS dan ternyata Majalengka laju perekonomiannya terbaik di Jawa Barat. Saya juga kan penasaran itu dari mana dan ternyata sebabnya karena pergerakan ekonomi kerakyatan kita kuat,” kata Bupati Majalengka Karna Sobahi Kamis (4/3/2021).
Baca : Komisi VI DPR Harap BUMN Dukung Vaksin Corona Dalam Negeri
Karna mengungkapkan pada saat virus Corona mewabah di Indonesia, Kabupaten Majalengka sedang menghadapi musim panen. Hal tersebut membuat stok beras di Majalengka melimpah dan berdampak pada terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat.
“Ternyata saat pandemi di Majalengka sedang terjadi panen besar sehingga kita tidak kekurangan beras, karena yang penting itu jangan sampai tidak ada beras,” ujarnya.
“Saya juga sudah minta dinas pertanian untuk menggandakan musim tanam, sehingga berdampak pada musim panen. Jadi tidak ada lahan kosong, semua ditanam,” kata Karna menambahkan.
Selain itu, membangkitkan sektor UMKM untuk bisa terus memproduksi produk juga menjadi salah satu cara Pemkab Majalengka meningkatkan perekonomian masyarakat. Adanya membangun ruang-ruang publik, Karna ingin UMKM bisa mendapat banyak pemasukan dari pengunjung yang datang. Namun sayangnya, ruang publik tersebut saat ini sedang ditutup sementara guna menghindari kerumunan.
“Kemudian UMKM kita yang sedang digerakkan. Kemarin membuka alun-alun dan ruang publik itu sebetulnya untuk membangkitkan UMKM karena akan tumbuh jadi bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan,” ujar Karna.
Tidak hanya itu, Karna menegaskan, pemerintah telah menginstruksikan kepada perusahaan-perusahaan yang ada di Majalengka untuk tidak melakukan PHK besar-besaran. Hal itu kemudian berdampak dari tidak melonjaknya angka pengangguran di Majalengka selama virus Corona mewabah.
“Makanya titik persoalan kekuatan ekonomi itu di rakyat, rakyat tidak kelaparan, rakyat masih bisa bekerja dan menghasilkan sesuatu,” ucap Karna.
(bbn/bbn)