humasri.com – Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR Bidang Korinbang, mengingatkan pentingnya menerapkan dan membudayakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pancasila adalah kesejahteraan bersama dan budi pekerti bangsa Indonesia.
Hal itu disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam silaturahmi nasional yang diselenggarakan oleh DPP Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila. Acara bertemakan “Kita Pancasila: Pancasila Menjawab Tantangan Zaman” dibuka oleh Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem.
Pembicara lain dalam acara tersebut antara lain Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Acara ditutup oleh Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.
“Apakah Pancasila sudah dilaksanakan?” tanya Gobel. Ia juga menjawab bahwa Pancasila telah dilaksanakan dan belum dilaksanakan. Secara hukum, Pancasila telah diterjemahkan ke dalam berbagai undang-undang, seperti UU Cipta Kerja.
Menurut dia, undang-undang tersebut menarik investasi dengan memberikan banyak kemudahan. Namun, investasi harus memperkuat bukan melemahkan NKRI. “Harus dilihat apakah investasi ini memberi value kepada kami atau hanya mempekerjakan rakyat kita belaka,” katanya.
Dengan demikian, Gobel membedakan antara pengembangan sumber daya manusia dan mempekerjakan manusia. Pertama, dalam pembangunan sumber daya manusia, investasi tidak hanya untuk menyediakan lapangan kerja, tetapi yang terpenting adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan, pengembangan keterampilan, dan pembangunan wawasan.
Kedua, lapangan pekerjaan hanya bergantung pada gaji sendiri. Perbedaan ini penting dalam kerangka transfer teknologi untuk setiap investasi yang datang ke Indonesia.
Gobel juga menyebutkan tiga tingkat transfer teknologi. Pertama, transfer of job. Kedua, transfer of knowhow. Ketiga, transfer of technology itu sendiri.
“Jadi investasi tidak boleh hanya dari segi gaji, hanya dari segi uang, karena yang terpenting adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Itulah pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan bangsa,” ujarnya.
Karena itu, dia mengingatkan, modal asing hanya pelengkap. “Ini penting, jadi yang terjadi adalah investasi asing ditekan,” katanya.
Misalnya, berinvestasi di tambang nikel di Sulawesi. “Bukan rakyat kita yang bekerja, tapi orang asing. Ini tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Itu melemahkan NKRI,” katanya.
Gobel mengingatkan pentingnya memahami filosofi dalam menarik investasi asing. “Itulah pentingnya memahami Pancasila,” katanya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Lemhannas untuk mendidik para elit nasional di berbagai bidang. Selain itu, ia menekankan pendidikan Pancasila dan perilaku pekerja untuk semua pelajar.
“Pancasila harus menjadi budaya, karena itu harus sudah diajarkan sejak tingkat taman kanak-kanak. Dengan pembudayaan tersebut, tujuan Pancasila untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat akan tercapai,” ujarnya.
Baca Juga : 7 Kartini Masa Kini yang Mengharumkan Indonesia