Bandung – Vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Jawa Barat akan menyasar lansia dan petugas publik. Vaksinasi tahap kedua ini akan dilaksanakan bertahap dan dilaksanakan mulai, Rabu (24/2/2021).
Pada tahap kedua, Jabar menerima jatah vaksin 127.061 vial dengan perkiraan dosis mencapai 1.270.606. Kelompok lansia 60-70 tahun mendapat prioritas utama untuk disuntik disusul petugas publik.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dalam rakor virtual bersama Menteri Kesehatan RI dan beberapa gubernur, mengusulkan agar vaksinasi bagi lansia bisa diprioritaskan untuk daerah yang rawan seperti Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
Baca juga : Ridwan Kamil Nilai PPKM Turunkan Okupansi RS-Zona Merah di Jabar
“Kalau memang boleh diizinkan jatah lansia di Jabar kita akan fokuskan di zona-zona merah lansia di Bodebek yang kasusnya selalu ranking satu, dua, tiga,” ujar Ridwan Kamil, Senin (22/2/2021).
Dari data yang terhimpun, di Jabar ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik 2.195.215 orang. Sehingga total vaksinasi tahap kedua untuk sekitar 6,6 juta orang.
Dalam vaksinasi tahap kedua, Jabar akan melakukan kampanye yang lebih terarah mengacu kepada hasil survei yang dilakukan.
Baca juga :Waspada! 80 Persen Penularan COVID-19 Terjadi di 5 Tempat Ini
“Kampanye pentingnya vaksin masih belum selesai. Saya meminta izin Pak Menkes, perlu kita melakukan kampanye berdasarkan demografi, ada berbasis etnisitas, dan juga agama,” katanya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lansia lebih difokuskan pada vaksinasi tahap kedua karena risiko kematiannya paling tinggi di antara kelompok lain.
“Mereka adalah grup yang harus dilindungi terlebih dahulu. Dari yang sudah terpapar COVID-19, sebanyak 50 persen adalah lansia. Dari kematian yang sudah terpapar covid, 50 persen adalah lansia,” sebutnya.
Di tingkat nasional, vaksinasi telah dimulai hari ini. Jutaan vaksin mulai didistribusikan ke provinsi yang akan disalurkan ke kabupaten/kota. Vaksinasi tahap kedua ditargetkan berakhir Juni 2021 sebelum nanti akan dilaksanakan vaksinasi tahap ketiga.
“Pada bulan Februari sebanyak 6,3 juta ke tiap provinsi vaksin dikirim dalam kemasan 10 suntikan, lebih besar sehingga memang seluruh tenaga kesehatan akan lebih efisien dalam pengambilannya,” katanya.
(mso/mso)