Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memperluas layanan X-ray keliling untuk meningkatkan pelacakan kasus tuberkulosis (TBC) aktif masyarakat. Perluasan skrining TBC keliling ini akan menyasar 7 provinsi, yakni Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan, upaya tersebut merupakan bagian dari percepatan deteksi kasus TBC aktif sebelum menjadi sumber penularan masyarakat.
“Kami telah meluncurkan mobile X-ray, perpanjangan yang sudah terjadi di beberapa lokasi, di mana orang dapat mengambil gambar tanpa harus datang ke rumah sakit, yang memungkinkan identifikasi langsung dan perawatan pasien lebih awal,” kata Dante pada Minggu (3/4/2022).
“Orang yang kontak langsung dengan penderita TBC, penderita HIV, penderita diabetes merupakan salah satu target skrining TBC,” tambahnya.
Selain itu, Dante menjelaskan, deteksi kasus aktif dengan rontgen seluler dilakukan dengan menggunakan Mobile X-ray. Ini adalah tanda untuk melihat apakah pasien menderita tuberkulosis. Jika TB terdeteksi, petugas kesehatan segera mengobati pasien untuk pengobatan lebih lanjut.
Dante mengatakan layanan keliling ini dapat meningkatkan deteksi kasus TB aktif di masyarakat. Kapasitas tenaga kesehatan dan kesiapan pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit untuk diagnosis, pengobatan dan pencegahan mutlak diperlukan agar tatalaksana pasien dapat tercapai.
Secara terpisah, Siti Nadia Tarmizi, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, mengatakan saat Indonesia menulis singkatan tuberkulosis, digunakan TBC karena masyarakat lebih familiar dengan istilah tersebut. Sementara itu, tuberkulosis merupakan istilah global.
“TB adalah istilah yang dulu digunakan secara global, tetapi sekarang karena orang lebih akrab dengan TB, mereka lebih sering menggunakan istilah TBC,” ujarnya.